benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) salurkan 4.000 pohon bibit cabai di Kabupaten Nunukan. Hal itu dilakukan dalam rangka pengendalian Inflasi.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Zamsir selaku penyalur bibit cabai di Nunukan mengatakan, pembagian bibit cabai yang menjadi sasaran adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) yang akan dibagi ke anggotanya untuk ditanam di setiap pekarangan.
Sedangkan tujuan dari program tersebut untuk menurun inflasi cabe rawit di Kabupaten Nunukan, karena saat ini harga cabai rawit berada di kisaran Rp 80 ribu per kilogram pada tingkat pengecer. Sedangkan cabai lokal bisa tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram.
“Cabai dari Sulawesi tidak berpengaruh dengan stok yang ada,” kata Zamsir, kepada benuanta.co.id, Selasa, 25 Juni 2024.
Pembagian bibit ini juga sebagai sarana dalam mencukupi kebutuhan di Kabupaten Nunukan. Pemberian bibit cabai ini tidak diberkan begitu saja tapi akan dipantau oleh penyuluh pertanian lapangan. Mulai dari penanaman hingga pemeliharaan.
“Mereka tidak dibiar begitu saja, tapi akan dibimbing untuk berhasil,” jelasnya.
Kata Zamsir, gerakan menanam cabai ini memerlukan dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi. Supaya angka inflasi yang terkendali dan stabil dapat dicapai. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan yang merata sepanjang tahun juga menjaga stabilitas harga.
“Mudah-mudahan program ini bisa memberi manfaat untuk masyarakat,” terangnya.
Selain itu, Pendamping Kelompok KWT sebagai penerima manfaat bibit cabai Kelurahan Selisun, Agustina mengatakan bibit cabai yang diberikan sangat bermanfaat.
“Mereka bisa menanam sekitar pekarangan rumah mereka masing-masing, minimal untuk kebutuhan mereka sendiri. Jika bisa dijual itu juga alhamdulillah,” pungkasnya. (*)
Reporter:Darmawan
Editor: Yogi Wibawa