Sempat Bikin Gaduh, Polisi Pastikan Informasi Pembegalan di Juata Hoaks

benuanta.co.id, TARAKAN – Informasi pembegalan yang terjadi di Jalan P Aji Iskandar Jembatan Putih Kelurahan Juata Laut pada 19 Mei 2024 lalu dipastikan hoaks oleh Polres Tarakan. Pasalnya, terdapat kejanggalan informasi yang disampaikan oleh RK (17) yang mengaku menjadi korban pembegalan.

Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasi Humas, IPDA Anita Susanti Kalam menegaskan, keterangan yang diberikan sebelumnya tidak benar. RK dipastikan mengarang cerita tersebut lantaran dompet miliknya hilang, yang mana dalam dompet tersebut terdapat uang yang harus dibayarkan untuk membeli buku sekolah.

Adapun kronologisnya, diuraikan Anita, saat itu, RK berangkat dari rumah sekira jam 20.00 WITA menggunakan sepeda motor merk yamaha MIO soul warna hijau menuju ke arah Pelabuhan Ferry. RK juga membawa dompet miliknya dan diletakkan di kantong motornya.

“Kemudian RK singgah di depan SDN 050 di daerah Juata Korpri membeli snack kemudian membayar dengan menggunakan uang yang diambil dari dompetnya yg sebelumnya diletakan dikantong sepeda motor itu,” urainya, Senin (20/5/2024).

Baca Juga :  Arus Balik Lebaran di Bandara Juwata Tarakan Diprediksi Terjadi di H+5 Lebaran

Setelah itu, RK melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Ferry, lalu ketika melewati Bukit Tengkorak, RK berhenti sejenak mengambil dan memindahkan dompet yang sebelumnya diletakkan di kantong motor ke kantong celananya bagian belakang.

RK kembali berjalan dan tiba di Pelabuhan Ferry, RK duduk di atas sepeda motornya menikmati snack yang sempat dibelinya. Setelah 30 menit lamanya, RK berniat pulang dan memeriksa kantong celananya bagian belakang, namun ia tak menemukan dompetnya.

“Di situ mulai panik dan takut karena uang yang ada di dalam dompet tersebut seharusnya digunakan membayar uang buku dan keperluan  sekolah,” tutur Anita.

Baca Juga :  Puncak Arus Balik Lebaran, Pelabuhan Tengkayu I Akumulasikan Tembus 60 ribu Penumpang

Saat tiba di rumah sekira pukul 21.45 WITA, RK langsung masuk ke kamar dan memilih untuk tidur. Awalnya, polisi dibuat curiga dengan keterangan RK yang berbelit menyebut dompetnya hilang atas ulah begal. Ternyata, hal tersebut dilakukan lantaran takut diomeli kedua orang tuanya.

“Maksud dan tujuan mengarang cerita karena korban panik dan takut uang tersebut hilang dan tidak dibayarkan untuk keperluan sekolah. RK takut akan dimarahi ketika menyampaikan kejadian sebenarnya kepada pihak keluarga ataupun orang tua,” beber perwira balok satu itu.

Diberitakan sebelumnya, pada 19 Mei 2024, informasi yang disampaikan RK melalui sosial media sempat menghebohkan masyarakat Kota Tarakan. Terlebih, cerita RK tampak menyakinkan dan membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Juata Laut.

Pihak kepolisian Polsek Tarakan Utara juga telah melakukan tindakan cepat dengan mendatangi TKP untuk mencari kevalidan informasi RK.

Baca Juga :  Tembus Ratusan Pengunjung Selama Idulfitri, Lapas Tarakan Perketat Pengawasan

“Penyidik Polsek Tarakan Utara mendapatkan keterangan yang berubah-ubah dari “RK”, hingga orang tua atau keluarga pun dihadirkan untuk meminta RK memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait apa yang diinformasikan di media sosial,” tambahnya.

Setelah akhirnya didampingi oleh kakak kandungnya, barulah RK mengaku dan menceritakan kejadian yang sebenarnya. RK mengakui pembegalan tersebut tidaklah terjadi. Adapun jumlah uang yang hilang dan seharusnya dibayarkan untuk keperluan sekolah sebesar Rp 400.000.

Dari kejadian ini, Polres Tarakan masih dalam proses menindaklanjuti perihal keterangan bohong disampaikan RK dan menghebohkan masyarakat.

“Kita masih dalami soal informasi bohongnya, untuk tindaklanjutnya nanti akan kami sampaikan,” pungkas Anita. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *