benuanta.co.id, TARAKAN – Setelah sukses mengamankan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) melalui Ops Mantap Brata, pihak kepolisian masih harus melakukan pemetaan untuk pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui Ops Mantap Praja.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu instruksi untuk pelaksanaan Ops Mantap Praja. Secara teknis pengamanan, Ops Mantap Praja tak jauh berbeda dengan Ops Mantap Brata.
“Jadi Ops Mantap Praja memang dikhususkan untuk Pilkada. Tapi pola pengamanannya hampir sama dengan Mantap Brata,” katanya, Selasa (30/4/2024).
Berkaca pada Ops Mantap Brata yang masih berjalan saat ini, situasi Pemilu dinilai cukup aman. Pihaknya berharap agar situasi Pemilu yang aman juga dapat berjalan di Pilkada mendatang.
“Secara teknis sama, kalau yang kemarin kita amankan Pemilihan Presiden, Legislatif juga. Nah sekarang ini kan siapa yang akan memimpin jadi kepala daerah. Tentu kita mengharapkan seperti kemarin keamanannya,” bebernya.
Ditegaskan Ronaldo, terdapat beberapa kerawanan di antaranya hoaks, politik identitas dan black campaign. Terlebih politik identitas ke arah negatif dengan maksud memunculkan identitas tertentu yang memicu pergesekan.
Beruntung, politik identitas tak terjadi saat Pemilu di Kota Tarakan. “Kalau Pilkada ini sama saja rawannya dengan Pemilu. Maksud saja di Kota Tarakan aman, kita juga tidak lihat ada ujaran kebencian yang disampaikan. Pola (pengamanan) kami tetap sama,” imbuh perwira melati dua itu.
Hingga saat ini, patroli siber dari Polres Tarakan masih terus berjalan untuk menjaring oknum-oknum yang menimbulkan kerusuhan saat momen Pilkada. Jika terdapat oknum yang masih nakal, pihaknya tak segan menindak.
“Teman-teman pegiat sosial media jika ada yang kirim konten yang berpotensi memecah belah segera melapor supaya bisa kita tindaklanjuti,” tutupnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli