Semburan Gas di Area Asrama Haji Transit Kaltara Diselidiki Polisi

benuanta.co.id, TARAKAN – Semburan gas di Jalan PT Idec AW, Kelurahan Kampung Empat tepatnya di lokasi pembangunan asrama haji transit pada Sabtu, 30 Maret 2024 kini dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sebelumnya sekira pukul 09.00 WITA, salah satu masyarakat yang merupakan pekerja proyek pembangunan asrama haji tersebut melapor ke Polsek Tarakan Timur bahwa telah terjadi semburan gas.

“Lalu kami langsung berkoordinasi dengan Reskrim Polres karena berkaitan dengan mineral, batu bara dan gas alam ranahnya tipiter Reskrim. Lalu langsung ke TKP,” ujar Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kapolsek Timur, Senin (1/4/2024).

Setelah dilakukan pengecekan di lokasi pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Pertamina dan Medco. Adapun persoalan ini saat ini ditangani oleh Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tarakan.

“Jadi kita berkoordinasi terkait radius gas berapa meter kira-kira yang harus kita amakan buat perimeter. Jadi di lokasi kita police line sejauh 30 meter,” sambungnya.

Meski sudah di police line, personel kepolisian tetap melakukan pengamanan di TKP yang melibatkan Shabara Polres Tarakan.

Sementara itu, Kanit Tipidter Satreskrim Polres Tarakan, IPDA Muhammad Farhan saat dikonfirmasi membenarkan adanya semburan gas tersebut. Titik semburan gas tersebut berada tepat di area pembangunan asrama haji.

“Jadi untuk sementara area nya diamankan dahulu, takutnya terbakar atau gas beracun karena kita belum tahu,” tegasnya.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan DLH dan SKK Migas. Namun, diketahui lokasi tersebut bukan wilayah kerja dari SKK Migas.

“Nanti statementnya setelah dari pengecekan DLH. Kalau kami sementara mengamankan area nya, sambil kita klarifikasi orang-orang yang tau kejadian di sana,” ujarnya.

Sejauh ini sudah terdapat 4 orang yang dimintai keterangan oleh polisi. Keempat orang tersebut berasal dari pekerja yang ada di pembangunan asrama haji. Pihaknya juga telah melakukan olah TKP pertama namun belum diketahui penyebab semburan gas tersebut.

“Sebenarnya tidak ada kebocoran, ketika kami menanyakan kepada Medco bukan wilayah kerja mereka, jadi kemungkinan ada endapan gas yang sudah lama, karena itu dulunya rawa, endapan gas di bawah itu yang diduga menguap keluar, karena adanya aktivitas pengeboran,” beber perwira balok satu itu.

Semburan gas tersebut hingga saat ini masih terjadi. Sehingga pihaknya memutuskan untuk aktivitas pembangunan dihentikan sementara guna menjaga keselamatan para pekerja. Disinggung soal dugaan kelalaian pekerja disekitar pembangunan asrama haji masih dalam ranah penyelidikan.

“Karena dari SKK Migas-nya juga belum ada pengecekan atau tindakan seperti penutupan lubang. Untuk dugaan kelalaian masih dalam ranah penyelidikan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *