benuanta.co.id, BERAU – Pemkab Berau tengah berupaya mencari solusi mengembalikan daya tarik wisata ubur-ubur. Diketahui, destinasi ubur-ubur tak lagi diminati setelah menghilang dari wilayah perairan Laguna Pulau Kakaban sejak November 2023 lalu.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan pemerintah telah berupaya untuk mencari penyebabnya. Hal itu diungkapkannya saat sambutan dalam acara Rapat Paripurna DPRD tentang penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Berau Tahun Anggaran 2023.
“Kami sudah bekerja sama dengan lembaga perguruan tinggi untuk mengidentifikasi apa awal mula penyebab ubur ubur hilang tersebut,” ucapnya Senin (25/3/2024).
Hingga saat ini hasil penelitian terbaru ubur-ubur hilang yang dikemukakan oleh Sri Juniarsih Mas bahwa adanya kualitas air danau tercemar oleh plankton.
“Saat ini ditemukan dari hasil penelitian bahwa kualitas air danau Kakaban tercemar oleh plankton. Sehingga menyebabkan ubur-ubur tersebut bersembunyi di dasar air laut,” bebernya.
Terpisah Kepala SKW I BKSDA Kaltim-Berau, Muhammad Ilyas menambahkan sudah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata serta Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
“Serta teman-teman Dinas Lingkungan Hidup. Karena sudah ada penelitian ya sebelumnya. Dan sebenarnya ubur-uburnya masih ada di Danau Laguna Pulau Kakaban tersebut,” bebernya.
Ia pun juga mengungkapkan hasil penelitian terbaru ubur-ubur hilang sudah ada di tangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau.
“Perkembangan penelitian terbaru ubur-ubur hilang sudah ada di tim DLHK yang bekerja sama dengan Universitas Mulawarman Samarinda,” tuturnya.
Selain itu, kata dia hasil penelitian terbaru ubur-ubur yang telah ditemukan, bakal ada rapat lanjutan tim Dinas Pariwisata bersama BKSDA Kaltim.
“Karena penelitiannya sudah dua kali dan kami bakal tindaklanjuti,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Nicky Saputra