benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebagai Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Nunukan memiliki karakteristik geografis yang unik.
Hingga saat ini kebiasaan masyarakat Pulau Sebatik yang masih memakai ringgit menjadi tantangan bersama. Sebagaimana diketahui, Pulau Sebatik merupakan pulau yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Dengan kondisi ini, masih banyak warga Indonesia yang masih menggunakan mata uang ringgit sebagai alat transaksi.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Sebatik, Abdul Rahman, mengatakan di Kecamatan Sebatik Induk penggunaan untuk Ringgit Malaysia (RM) sudah langka digunakan, karena saat ini mata uang Rupiah sudah banyak beredar.
“Warga yang menggunakan Ringgit Malaysia bisa dihitung, karena kita sudah banyak gunakan mata uang dalam negeri,” kata Abdul Rahman, kepada benuanta.co.id Jumat, 23 Februari 2024.
Dia juga menjelaskan, melihat letak geografis, di Kecamatan Sebatik Induk yang hanya berbatasan dengan laut Malaysia, sedangkan Kecamatan Sebatik Tengah dan Utara yang berbatasan secara langsung dengan darat.
“Kita disisi Sebatik Induk hanya berbatasan langsung dengan lautnya,” jelasnya.
Dia juga menyambut baik dengan dibangunnya Tugu Rupiah Berdaulat di Kecamatan Sebatik Tengah oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara.
Dia juga berharap, sebagai warga di Sebatik Induk agar pihak bank yang sudah masuk di kecamatan Sebatik, menyiapkan Automatic Teller Machine (ATM).
“Apalagi kami di Sebatik ada 4 Desa Masi ada yang belum memiliki ATM Sehingga masyarakat harus, ke kota untuk ke ATM,” terangnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Nicky Saputra