benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Program dokter terbang Kalimantan Utara (Kaltara) (Pro Lantera Ku) akan terus berlanjut pada tahun 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Program ini merupakan inovasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Usman, mengatakan program dokter terbang ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi masyarakat di wilayah DTPK, khususnya di Kabupaten Nunukan dan Malinau.
“Kita akan upayakan untuk memperluas lagi jangkauan dan penambahan volume pelayanan dokter terbang ini, supaya masyarakat bisa menikmati layanan kesehatan, ini juga menjadi program kerja kami di tahun 2024 selain program fisik,” ujarnya, Sabtu (24/2/2024).
Usman menambahkan bahwa dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar, maka maksimal pelayanan dokter terbang yang bisa dilakukan adalah sekitar 15 kali dalam setahun. Jika memungkinkan, maka daerah yang biasanya hanya didatangi sekali setahun akan ditingkatkan menjadi dua kali setahun.
“Kalau sudah keluar DPA (dokumen pelaksana anggaran), berarti kita sudah bisa jalan. Sedangkan untuk jenis layanannya, nanti tergantung wilayah yang kita tuju itu apa kebutuhannya. Tapi kalau di wilayah DTPK kita ini rata-rata yang dibutuhkan spesialis anak dan penyakit dalam,” tuturnya.
Program dokter terbang ini mendapat apresiasi dari masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Program dokter terbang ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov Kaltara untuk mewujudkan visi dan misi Kaltara sebagai provinsi yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli