benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Harga beras di Pasar Induk Tanjung Selor mengalami kenaikan, bahkan pedagang beras mengeluhkan kenaikan harga dan juga pasokannya.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, Kamis, (22/2/2024) beras dengan kualitas premium dan medium mengalami kenaikan harga mencapai Rp. 1.800 per kilogram pada penjualan eceran.
Salah satu pedagang beras Siswanto, untuk jenis beras premium sebelumnya Rp. 13 ribu per kg saat ini sudah Rp 14.800 per kg, adapun pasokan beras yang ia dapatkan berasal dari Sulawesi.
“Pasokan beras dari Sulawesi saat ini juga kurang, sudah mau seminggu kapal yang mengangkut beras belum penuh,” ucapnya.
Ia mengatakan mendekati bulan Ramadan, harga sembako akan mengalami kenaikan seperti telur, gula, bawang merah, bawang putih dan minyak goreng.
Adapun untuk harga telur diakuinya selama tiga Minggu berturut-turut mengalami kenaikan Rp 1000 rupiah.
“Yang turun bawang merah biasanya Rp 45 ribu per kg sekarang Rp 40 ribu, bawang putih Rp 38 ribu,” katanya.
Siswanto juga memprediksikan stabilnya harga beras dan sembako lainnya usai hari raya Idul Fitri sekitar April hingga Mei mendatang.
“Saya tidak berani mengambil stok terlalu banyak karena harga tinggi, takutnya stok sembako lambat terjual,” sebutnya.
Dengan adanya kenaikan harga beras dan sembako lainnya, daya beli masyarakat diakuinya berkurang. Kebanyakan untuk beras para pembeli lebih banyak mengambil beras Bulog sebab harganya tidak berpengaruh dengan adanya tren kenaikan harga.
“Kalau bulog kan harga segitu aja gak ada kenaikan, kalau untuk minyak goreng ada merek tentu yang alami kenaikan seperti cap Tawon, viola, sedangkan gula sama ada kenaikan juga saat ini sudah Rp 19 ribu per kg,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu pedagang sayur mayur juga menyebutkan hal yang sama bahwa terjadi kenaikan harga.
“Harga beras semuanya naik, yang biasanya kemasan 5 kilogram Rp 70 ribu sekarang Rp. 85 ribu jadi kenaikan per sak beras itu bisa Rp 10 – Rp 15 ribu, sedangkan untuk beras yang 20 kilo dari Rp 300 per sak saat ini Rp.320 per saknya,” ungkap Fania Sindi, pemilik kios Ame.
Tak hanya harga beras, sejumlah harga sayur bahan pokoknya lainnya juga mengalami kenaikan seperti halnya harga cabai saat ini sudah Rp 105 ribu per kg untuk cabai lokal.
Sedangkan cabai peti asal Surabaya Rp 85 sekarang Rp 100 ribu, sedangkan harga telur dari Rp. 55 ribu saat ini sudah Rp 65 ribu, Kentang Malaysia Rp. 20 ribu per kg saat ini Rp 28 ribu per kg, wortel Malaysia Rp 25 ribu sekarang Rp 28 ribu dan Rp tomat 35 ribu.
“Kalau untuk pembeli sih ada saya tapi suka pada kabur-kaburan karena mereka (pembeli) membanding harga dengan pedagang lain padahal semua sama ada kenaikan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Lia salah satu pedagang ayam potong di Pasar Induk menyebutkan, saat ini sedang terjadi penurunan harga, dari Rp 55 ribu menjadi 50 ribu per kg untuk ayam bersih, sedangkan ayam kotor Rp 45 ribu per kg.
“Sudah beberapa hari ini harga ayam turun, ini kita ambil dari Sangatak,” tuturnya.
Menanggapi naiknya harga beras dan sembako lainnya, salah satu pengusaha makanan Abdul Syukur, menyebutkan kenaikan bahan pokok sangat terasa bagi dirinya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Yah kita minta pemerintah harus bisa menstabilkan harga untuk para pedagang, saat ini saja harga sudah tinggi kadang-kadang 2 hari harga sudah bisa berubah,” katanya.
Ia hanya bisa berharap, pemerintah harus bijak bagaimana cara agar bisa menurunkan harga sembako agar ia dan pengusaha makanan lain merasa adil atau seimbang antar modal yang dikeluarkan dengan untuk yang didapat.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli