benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 4 Kabupaten se-Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Januari 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) turun -1,05 persen dibandingkan NTP Desember 2023, yaitu dari 111,57 menjadi 110,39 yang berarti petani mengalami penurunan daya beli karena harga yang mereka terima mengalami penurunan daripada harga yang mereka bayar terhadap tahun dasar.
Hal itu dikatakan Kepala Badan PUsat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, penurunan NTP Januari 2024 dipengaruhi oleh menurunnya NTP yaitu pada subsektor tanaman pangan turun -0,78 persen, subsektor hortikultura turun -0,64 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun -3,32 persen, dan subsektor peternakan turun -0,28 persen. Sementara itu, subsektor perikanan naik 0,06 persen.
Sedangkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani.
“Pada Januari 2024, It turun sebesar -0,59 persen dibanding It Desember 2023, yaitu dari 125,26 menjadi sebesar 124,53,” sebutnya, Sabtu (10/2/2024).
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat harga produksi pertanian pada Januari 2024 mengalami peningkatan secara rata-rata 24,53 persen terhadap produk yang sama pada tahun dasar.
Perubahan negatif It pada Januari 2024 disebabkan oleh penurunan It pada seluruh subsektor kecuali subsektor peternakan dan subsektor perikanan.
Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada Januari 2024, Ib Provinsi Kalimantan Utara naik sebesar 0,47 persen bila dibanding Ib Desember 2023, yaitu dari 112,28 menjadi 112,81.
Peningkatan Ib terjadi karena IKRT naik sebesar 0,64 persen dan IBPPBM naik sebesar 0,01 persen. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor pertanian.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli