benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mengakui belum bisa merealisasikan 100 persen sambungan air bersih untuk rumah tangga. Saat ini sambungan air bersih di rumah warga mencapai 97 persen.
Wali Kota Tarakan, dr Khairul mengungkapkan, hal tersebut diakibatkan karena beberapa daerah di Tarakan masih dalam sengketa ataupun harus meminta izin terlebih dahulu kepada yang pemilik lahan yang notabenenya adalah instansi tertentu.
“Kalau 100 persen mungkin tidak bisa karena ada beberapa daerah yang kami tidak bisa pasangkan seperti di daerahnya TNI AU yang sekarang masih sengketa,” ujar dr. Khairul.
Saat ini dari beberapa wilayah termasuk yang ia sebutkan tidak dapat dipasang sambungan PDAM masih tersisa 7 persen lagi. Dikatakan Khairul, pada tahun ini pihaknya akan memasang sisa pipa yang belum terpasang.
“Di Tarakan masih ada sisa sekita 7 persen tahun ini mungkin akan ditingkatkan lagi dengan pemasangan pipa induk di beberapa tempat yang saat ini belum ada termasuk pipa tersier,” ungkapnya.
“Kita terus berupaya kesana supaya mudah-mudahan disparitasnya semakin kecil. Harapan kita masyarakat ini bisa menikmati air bersih dari PDAM Tarakan,” tambahnya.
Disinggung mengenai subsidi PDAM gratis, ia mengungkapkan pemberian subsidi gratis memang diberikan kepada masyarakat namun pihaknya tetap membayar kepada pihak PDAM untuk setiap penyambungan.
“PDAM gratis bunyinya gratis kemasyarakat tetapi kami tetap dibayar ke PDAM bayarnya sebesar Rp 2 juta per pelanggan untuk penyambungan,” jelasnya.
“Subsidi subsidi yang lain hibah sebenarnya tadi kalau kita ada pasang pipa, pipanya nanti kita hibah kan jadi penyertaan modal kepada PDAM dengan konsekuensi ada bagi deviden,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa