benuanta.co.id, BERAU – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Berau beberapa hari belakangan. Dikhawatirkan dapat memicu terjadinya banjir dan tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau mencatat, hujan yang berpotensi pada terjadinya banjir dan tanah longsor tersebut terjadi pada lima (5) kecamatan yang masuk zona merah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat menegaskan lima kecamatan itu yakni Kecamatan Teluk Bayur, Sambaliung, Tanjung Redeb, Gunung Tabur, dan Kelay.
“Untuk sementara di kecamatan itu. Hujan dengan debit besar biasanya sepaket dengan banjir, sepaket dengan tanah longsor atau tanah bergerak dan banjir rob atau banjir bandang,” ucapnya Selasa (16/1/2024).
Untuk mengatasi konsekuensi bencana akibat curah hujan yang tinggi itu kata dia telah melakukan mitigasi aktif dan pasif melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Masyarakat diminta jangan buang sampah sembarangan yang mengakibatkan saluran drainase tersumbat. Kemudian mulai tanam pohon di area rawan longsor, dan jangan tebang hutan secara besar-besaran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan selain sosialisasi dan edukasi bakalan ada juga membangun posko bangunan bencana secara bertahap sejak 2020-2022 di semua kecamatan, kecuali Kecamatan Maratua.
“Semuanya juga sudah jadi. Fungsi posko tersebut untuk penanggulangan semua lini bencana. Baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial,” ujarnya.
Meskipun posko sudah dibangun, jumlah personel pada setiap posko masih jauh dari harapan atau jauh dari jumlah ideal.
Namun, pihaknya juga terus berupaya agar penambahan personel itu dapat terjadi. Sebab, sarana dan prasarana yang dibutuhkan juga sudah memadai.
“Masing-masing posko ada yang satu orang untuk Kecamatan Kelay. Terus ada yang dua orang dan ada yang tiga orang. Kami terus berupaya untuk menambah jumlah personel,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk sarana-prasarana di posko sudah memadai. Baik itu unit mobil R2, R4, tangki dan sarana pendukung pompa lainnya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli