benuanta.co.id, NUNUKAN – Meski sudah mulai dikerjakan, pemeliharaan jalan provinsi penghubung antar kecamatan di Krayan kembali harus terhambat.
Hal ini lantaran curah hujan tinggi kembali mengguyur daratan tinggi Krayan, sehingga alat berat yang digunakan untuk melakukan perbaikan tidak bisa menuju titik lokasi perbaikan karena jalanan yang harus dilewati berlumpur.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan proses perbaikan jalan di Krayan telah dilakukan sejak bulan November lalu.
“Untuk titik lokasi pertama kali itu dilakukan pada titik lokasi di rumah sakit pratama di Kecamatan Krayan Barat,” kata Oktavianus kepada benuanta.co.id, Rabu (27/12/2023).
Namun, timbunan tanah yang berada tempat di samping rumah sakit kembali rusak lantaran kembali diguyur hujan deras, sehingga warga setempat meminta agar alat berat kembali untuk melakukan perbaikan di lokasi tersebut.
Selain itu, satu satu jembatan yang terputus menuju Desa Lembudud yang telah selesai diperbaik kembali rusak lantaran diguyur hujan.
Oktavianus menyampaikan, untuk proses pengerjaannya sendiri dilakukan dari titik jalan rusak yang ada di Kecamatan Krayan Barat lalu ke Kecamatan Krayan Selatan.
“Jadinya pengerjaannya terhambat karena hujan, tadi pagi saya hubungi pihak kontraktor yang melakukan pengejaran jalan ini. Informasinya kalau jalanan sudah bisa dilalui mungkin minggu depan sudah alat baru bisa bergerak ke Krayan Selatan,” ungkapnya.
Nantinya sebelum dilakukan perbaikan di Krayan Selatan, pihak kecamatan dan masyarakat sekitar terlebih dahulu akan melakukan pertemuan dengan pihak kontraktor untuk membahas titik-titik yang akan dilakukan perbaikan.
Hal ini lantaran, ada beberapa titik-titik lokasi di Kecamatan Krayan Selatan harus diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan bahan material batu kecil untuk timbunan tanah.
“Tapi begitulah kondisi kita di sini, walaupun sudah diperbaiki dan ditimbun tapi kalau hujan, jalan dan jembatannya kembali rusak lagi,” jelasnya.
Belum lagi, lanjut Oktavianus, ketika sedang hujan, kondisi jalan yang berlumpur membuat alat berat tidak bisa melintas menuju titik lokasi perbaikan. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa