benuanta.co.id, Nunukan – Menjelang akhir tahun 2023, Posko Penyelenggaraan Anggkutan Laut Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai diberlakukan. Hal ini ditandai dengan digelarnya apel Nataru pada Selasa, 12 Oktober 2023.
Apel tersebut diikuti oleh sejumlah instansi terkait diantaranya, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Pelindo Regional 4 Nunukan, Basarnas Nunukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, PT Pelni Cabang Nunukan, Kantor Imigrasi Nunukan dan Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan.
“Angkutan laut adalah salah satu pilihan transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah kepulauan di mana transportasi laut menjadi satu-satunya sarana transportasi yang tersedia,” kata Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia.
Dikatakannya, angkutan laut bisa menjadi solusi untuk menghindari kemacetan di jalur darat yang sering terjadi pada saat musim mudik. Menurutnya, yang perlu ditekankan ialah betapa pentingnya angkutan laut dalam mendukung suksesnya angkutan Nataru di Indonesia. Namun, kita semua ketahui bahwasanya angkutan laut memiliki risiko yang tidak kalah besar dibandingkan dengan transportasi lainnya.
“Oleh karena itu, sehingga perlu adanya perhatian khusus dalam menjaga keselamatan kapal, penumpang dan kru kapal selama arus mudik dan balik Nataru ini,” ungkapnya.
Taufik menyampaikan, sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mempersiapkan perjalanan dengan baik seperti membeli tiket secara online, dan meminta kepada penumpang datang tidak jauh-jauh hari agar tidak terjadi penumpukan penumpang di terminal.
Disampaikannya, dalam rangka mengantisipasi permasalahan itu seluruh jajaran Dirjen Perhubungan Laut agar mempersiapkan angkutan laut Nataru agar menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan serta kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan.
Hal ini untuk memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut, diinstruksikan kepada para kepala KSOP agar melaksanakan uji kelaiklautan kapal (ram check) terhadap seluruh kapal yang berada atau beroperasi di wilayah kerja masing-masing.
“Yang terpenting meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder dan operator serta membentuk Posko Pelayanan Angkutan Laut Nataru sesuai Instruksi Dirjen Perhubungan Laut No: IR-DJPL 6 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Angkutan Laut Nataru,” jelasnya.
Selain itu, Taufik juga meminta adanya peningkatan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran khususnya terhadap pengawasan kapasitas penumpang serta berkoordinasi dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk dan mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing.
“Terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik dan balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang,” ucapnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh instansi juga harus memperbaharui informasi terkini jadwal kapal baik di media sosial bagi kedatangan maupun keberangkatan pelabuhan atau melalui perusahaan pelayaran.
“Dalam kesempatan yang baik ini saya minta kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut termasuk para petugas Posko untuk dapat menjalankan tugas ini dengan dengan penuh rasa tanggung jawab, ikhlas dan sungguh-sungguh serta melaporkan perkembangannya setiap hari,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra