benuanta.co.id, BULUNGAN – Tertembaknya Brigadir Polisi Setyo Herlambang, pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kaltara oleh senjata api (Senpi) miliknya masih dalam penyelidikan petugas. Pasalnya dari informasi yang beredar ada dugaan bunuh diri dan ada juga korban tertembak saat membersihkan senpinya.
Hal itupun dibantah oleh Polda Kaltara jika korban tidak ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan nyawanya namun karena lalai saat membersihkannya.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat menjelaskan, kejadian naas ini terjadi pada hari Jumat 22 September 2023.
“Jadi korban termonitor dalam rekaman CCTV itu terlihat keluar masuk dalam kamar walpri,” ujarnya kepada benuanta.co.id,” Senin, 25 September 2023.
Kata dia, korban terlihat dari 2 arah CCTV yang berbeda, video dari CCTV yang ada di depan kamar memperlihatkan aktivitas yang dilaksanakan korban sejak pagi hari menjelang siang sampai korban meninggal dunia.
Lalu rekaman CCTV yang ada di samping kamar, memperlihatkan proyektil peluru saat meletus yang mengenai jendela sekira pukul 12.39 menit 38 detik. Hanya saja waktu yang tertera di CCTV dengan durasi jam biasa berbeda, selisih sekitar 20 menit.
“Dalam kamar itu, korban hanya seorang diri tanpa orang lain,” tuturnya.
Mantan Wadir Lantas Polda Kaltara ini menjelaskan pertama kali korban ditemukan oleh rekannya bernama Briptu K yang posisinya lepas dinas. Tidak ada kecurigaan lantaran semua orang di komplek rumah dinas bahkan yang ada di rumah dinas Kapolda Kaltara tidak mendengar adanya letusan senjata api.
“Dalam kejadian ini tidak ada satu orang pun yang mendengar letusan senjata, pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama komunitas walpri bernama K,” paparnya.
Budi mengatakan jika K saat itu tengah memasak dan sempat mengabadikan dengan foto makanan itu untuk dikirimkan ke korban namun tidak jadi. Sehingga K langsung mendatangi kamar korban dan menemukan Setyo telah bersimbah darah.
“K ini langsung menghubungi pihak Dokkes, ke Spripim dan penjagaan piket. Petugas dari Dokkes lalu mengecek dan melakukan upaya penyelematan, cek fisik ke nadi tangan tidak berdetak, dileher dan pupil mata tidak ada. Sehingga disimpulkan korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Selanjutnya pihak Ditreskrimum dan Bidpropam Polda Kaltara melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil otopsi yang telah disampaikan oleh Polda Jawa Tengah, Setyo Herlambang didapati adanya luka tembak yang mengenai jantung hingga paru-paru. (tim)
Editor: Yogi Wibawa