benuanta.co.id, TARAKAN – Aksi teror percobaan pembakaran rumah kembali terjadi di belakang BRI RT 20, Kelurahan Selumit Pantai. Warga sempat melukai terduga pelaku dengan senjata tajam. Akibatnya darah milik terduga pelaku meninggalkan bercak darah di jalanan.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, sebuah rumah di RT 20 yang diduga menjadi target pelaku menyisakan bekas minyak tanah yang disiram didekat salah satu jendela rumah tersebut.
Siti Hadijah (55) pemilik kamar indekos mengakui jika kamar yang ia tempati merupakan rumah sewa.
Kala itu ia sedang duduk di rumah tetangga pada pukul 00.00 WITA. Tak lama berselang ia masuk ke kamar untuk buang air besar kemudian lanjut untuk beristirahat.
“Pas masuk kamar, ada bau minyak lampu (minyak tanah,red) di jendela kamar, pas ada orang ronda segera saya melaporkan kejadian itu,” terangnya, Selasa (5/9).
Sementara Berto warga RT 20 menjelaskan ada banyak warga yang ronda mendatangi depan rumah.
“Mereka teriak dan sampaikan ada bau minyak tanah di salah satu jendela kamar warga,” terangnya.
Berto yang penasaran mencari tau sumber bau tersebut dengan mengendus jendela tersebut.
Warga yang geram membekali dirinya dengan senjata tajam dan senjata angin dengan tujuan melumpuhkan terduga pelaku yang meresahkan masyarakat belakang BRI.
Berto menuturkan, saat di area lapangan voli pelaku sempat terkena tebasan senjata tajam dan peluru angin yang menyebabkan luka pada bagian betis.
“Di timpas ditembak pun masih lari dia, ada darahnya,” terangnya.
Ia menambahkan jika ceceran darah tersebut terlihat dari belakang Hotel Topik mengarah ke belakang BRI dan menuju daerah timbunan.
Berto mengisahkan jika pelaku ada dua orang dengan ciri kecil mengenakan baju merah, yang satu menggunakan masker dan tidak menggunakan baju.
Warga mencurigai jika pelaku merupakan suruhan orang besar yang bertujuan untuk membakar daerah pesisir. Diduga pelaku diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan target tersebut.
“Tidak ada yang berani mati konyol, kalau bukan disuruh tidak mungkin ia berani senekat ini,” ujarnya.
Sementara, Yohana menjelaskan jika warga Kelurahan Selumit Pantai berharap pihak keamanan dapat segera memberikan rasa keamanan.
“Kasihan juga para suami, kalau malam ronda siangnya mencari rezeki,” imbuhnya.
Yohana mengakui jika warga trauma dengan peristiwa pasca kebakaran. Jika ada kegaduhan sedikit warga langsung ketakutan.
“Sudah 3 hari ini kami tidak pernah tidur nyenyak setiap malam,” tuturnya.
Atas kejadian tersebut, pihak kelurahan menginstruksikan ronda hingga detik ini.
“Senin kemarin ada lagi pelaku yang dikejar masyarakat dan kebetulan tertangkap CCTV,” ucapnya.
Diketahui orang tersebut melintas rumah RW di mana kakinya dilumuri dengan lumpur menggunakan baju putih pada pukul 02.00 WITA.
Ketua RW 02 Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, Rusli menilai terdapat unsur kesengajaan terkait peristiwa yang terjadi di Kelurahan Selumit Pantai. Terdapat bukti aroma minyak tanah di 2 lokasi yang berbeda.
Pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian guna menertibkan dan menjaga situasi. Dikhawatirkan nantinya akan terjadi aksi main hakim sendiri jika pelaku tertangkap.
“Hingga pukul 04.00 WITA aparat kepolisian berjaga bersama warga,” imbuhnya
Ihwal pelaporan secara resmi pihaknya belum melakukan hal tersebut. Sejauh ini Rusli hanya menyampaikan kepada pihak kelurahan.
“Kami tidak mengerti kejadian ini, karena pelakunya kerap menghilang,” tutupnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli