Ada 154 Titik, Berau Penyumbang Kahrhutla Tertinggi di Kaltim

benuanta.co.id, BERAU – Kabupaten Berau merupakan wilayah penyumbang titik panas (hotspot) terbanyak di Kalimantan Timur. Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada 154 titik panas tersebar di Berau.

Menyusul Berau, Kukar dengan 117 titik panas, Kutim 114 titik panas, Kubar 31 titik, Paser 21 titik, Mahulu 18 titik dan Balikpapan 1 titik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengatakan, titik panas di Kabupaten Berau tersebar di beberapa kecamatan.

“Dari 154 titik panas (hotspot) yang terpantau, paling banyak berada di Kecamatan Segah, yakni 35 titik. Menyusul Segah, Gunung Tabur dengan 33 titik panas. Selanjutnya, Sambaliung dengan 26 titik. Kecamatan Pulau Derawan 18 titik, Kelay 11 titik, Talisayan 8 titik, Teluk Bayur 7 titik, Bidukbiduk 7 titik, Biatan 4 titik, Tabalar 3 titik, Batu Putih 2 Titik,” ungkapnya Senin (4/9/2023).

Baca Juga :  Supaya Predikat Spesialis, 8 Dokter Umum Berau Kembali Sekolah

Menurutnya, hal ini terjadi bukan hanya semata-mata karena hawa panas saja, tetapi karena ulah manusia.

Pasalnya, musim kemarau ini kata dia sengaja dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka lahan dengan membakar

“Membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan sebenaranya sah-sah saja. Apalagi itu diatas tanah milik mereka. Cuman, yang jadi persoalan sistem yang mereka gunakan jadi masalah,” ujarnya.

Baca Juga :  400 Personel Disiapkan Menjaga Ketertiban di Berau Selama Nataru

Tak hanya itu, diakuinya, saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pemadaman titik api.

“Ya di mana dengan jumlah personel yang ada sangat terbatas, kami terus harus membagi penggunaan alat pemadaman api,” ucapnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya untuk penanganan Karhutla, BPBD Berau tidak bekerja sendiri.

“Ada TNI-Polri, Dinas Kehutanan, PMI, Manggala Agni, MPA pun turut terlibat. Tentunya dengan jumlah tim gabungan itu, kami juga masih kewalahan. Laporan masuk ke kami tidak terbendung,” bebernya.

Baca Juga :  Supaya Predikat Spesialis, 8 Dokter Umum Berau Kembali Sekolah

Menurutnya meski tingkat kesadaran masyarakat masih rendah akan bahaya terjadinya karhutla.

“Kami mengimbau agar, masyarakat harus sadar bahwa membuka lahan dengan cara membakar itu salah. Ini jelas menjadi persoalan. Ini yang terus kita pantau. Kalau kami tahu siapa yang bakar dengan sengaja, kami pastikan akan langsung amankan dan bawa ke Mapolres Berau,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *