benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Penyegelan tempat kafe dan karaoke di Jalan Jambu, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara (Kaltara) yang dilakukan Satpol PP Bulungan berjalan lancar tanpa adanya perlawanan.
Saat ditemui benuanta.co.id, pemilik kafe dan karaoke Afendi, tidak mempermasalahkan penyegelan tempat usahanya tersebut. Hanya saja, dia mengaku kecewa karena tindakan ini dilakukan tidak merata.
“Saya selaku pemilik Kafe Valentino minta keadilan. Maksudnya, kami punya karaoke ini semua perizinan sudah kita penuhi, saya minta di Tanjung Selor pemerintah daerah harus tegas,” ucapnya.
“Kalau memang di Tanjung Selor ini tidak diizinkan ada karaoke ya ditutup saja semua. Jangan cuma satu saja. Jangan kami diperlakukan diskriminatif tapi kami tidak tinggal diam dan kami akan mengupayakan hukum lainnya,” tambahnya.
Tak hanya itu Afandi mengaku, secara legalitas perizinan kafe dan karaoke miliknya telah lengkap. Mulai dari sertifikat tanah, izin tempat usaha, izin karaoke, izin minuman beralkohol golongan A, dia akui sudah memiliki semua izin tersebut.
“Kalau menurut hemat kami. Kami sudah tidak ada kekurangan perizinan boleh dicek, dengan adanya surat peringatan yang diberikan kami juga sudah berupa untuk memperbaiki,” ungkapnya.
Berkaitan dengan keluhan tentang seringnya terjadi keributan di kafe dan Karaoke milikinya, ia mengklaim tidak pernah ada keributan di kafenya.
“Selama ini aman-aman saja kok. Itu juga saya mau cek kapan terjadinya keributan di kafe saya. Misalkan ada orang luka itu saya mau cek juga, yang ada keributan itu orang dari luar kafe. Kalau di dalam kafe ini insyaallah tidak pernah terjadi keributan,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua RT 91 Syamsuri Ismail, saat dikonfirmasi mengatakan memang perlu adanya regulasi khusus yang mengatur tentang keberadaan tempat hiburan malam.
Sehingga, tidak menimbulkan kerugian baik terhadap owner tempat hiburan maupun masyarakat sekitar. Seperti pendirian yang aksesnya jauh dari masyarakat.
“Saya jujur saja kemarin ada seorang tamu, dia telanjang bulat yang ditemukan di pendopo rumah warga, sekitar subuh. Identitas dirinya ada, KTM, SIM dan lainnya. Begitu ada warga yang hendak video, dia lari ke rumah yang bersebelahan. Kami tidak tahu, tamu darimana, karena tempat hiburan malam di Jalan Jambu ini ada dua. Tentu ini sangat miris efek dari pada adanya tempat hiburan ini di lingkungan masyarakat,” pungkasnya
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa