benuanta.co.id, MALINAU – Berpamitan dengan keluarga untuk mencari kayu bakar di Kawasan Sungai Sembuak, pria asal Kabupaten Malinau ini, Liyas Irang (53) justru tersesat di dalam hutan selama 3 hari.
Diketahui, saat berpamitan dari rumah untuk menjalankan aktifitasnya sekitar pukul 10.00 Wita untuk mencari kayu bakar di hutan kawasan Sungai Sembuak, Liyas Irang (53) warga Desa Respen Tubu, Kecamatan Malinau Utara yang sempat dilaporkan hilang pihak keluarga pada hari Rabu 24 Mei 2023 lalu akhirnya pulang ke rumah dengan selamat pada Sabtu, 27 Mei 2023 dini hari.
Saat dikonfirmasi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya, S.I.K., melalui Kapolsek Malinau Utara IPDA Joko Subagyo membenarkan bahwa Liyas Irang yang sebelumnya dilaporkan hilang 3 hari lalu, kini pada Sabtu 27 Mei 2023 sekira pukul 01.00 Wita telah pulang dengan selamat ke rumahnya di Desa Respen Tubu, Kecamatan Malinau Utara setelah, sebelumnya 3 hari 3 malam tersesat di hutan.
“Alhamdulilah Pak Liyas Irang sudah pulang dengan selamat ke rumahnya di Desa Respen Tubu sekitar jam 01.00 Wita setelah tiga hari tersesat didalam hutan sehabis mencari kayu bakar. Ia akhirnya pulang sendiri ke ke rumahnya setelah menemukan jalan pulang dengan menyusuri sungai yang pada saat itu menemukan sebitan atau potongan papan bekas yang ia gunakan sebagai perahu rakit untuk menyeberangi sungai,” kata Joko saat dihubungi pada Ahad, 28 Mei 2023.
Saat dinyatakan hilang Joko bersama tim pencarian yang terdiri dari jajaran TNI-Polri, BPBD, relawan dan warga sekitar pada hari sebelumnya saat melakukan pencarian hanya menemukan perahu beserta dayung yang diduga milik korban dalam posisi terikat di samping pepohonan pisang di lokasi korban diperkirakan memulai melakukan aktivitasnya.
“Tim sudah melakukan upaya pencarian mulai Rabu malam hingga Kamis yang difokuskan ke area darat, sedangkan Jum’at kemarin tim mulai memfokuskan ke perairan atau sungai karena khawatir terseret arus,” ujarnya.
Namun selama proses pencarian masih berlangsung pada hari Sabtu dini hari, korban justeu kembali kerumahnya dengan sendiri. Setelah menyusuri sungai. Diketahui, selama 3 hari 3 malam di hutan, Liyas Irang bertahan hidup mengandalkan peralatan sederhana yang kebetulan membawa Anjat yang merupakan sebuah tas tradisional khas suku Dayak dari anyaman rotan berisikan parang dan korek api.
“Minumnya masak air dulu pakai bambu karena bawa korek sebelumnya, untuk makannya, beliau makan ubi kayu liar yang ditemukan di hutan untuk mengganjal perut,” terangnya.
Joko juga mengungkapkan, setibanya pulang ke rumah, pihak keluarga segera melarikan korban ke RSUD Malinau karena kondisinya tubuhnya yang lemah akibat berjalan kaki berpuluh-puluh kilometer mencari jalan keluar. Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala upaya yang telah dilakukan selama proses pencarian.
“Langsung dilarikan ke RSUD karena kondisinya lemas, kebetulan saya bersama anggota ikut mendampingi. Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri, BPBD, relawan dan warga sekitar serta semua pihak yang telah berupaya membantu pencarian,” tuturnya.
Kapolsek Malinau Utara IPDA Joko Subagyo juga berpesan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Malinau untuk tidak melakukan pekerjaan atau aktifitas di hutan seorang diri.
“Kami himbau untuk masyarakat khususnya di wilayah Malinau agar tidak melakukan aktifitas di hutan seorang diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Karena, kejadian warga tersesat di hutan bukan pertama kalinya terjadi,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli