benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Inovasi pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) diharapkan mampu memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltara Hj. Hasriyani meminta untuk para pelaku UMKM yang belum menggunakan sistem pembayaran melalui QRIS untuk ikut dalam menggunakan sistem pembayaran tersebut.
Pasalnya kata Hasriyani pembayaran menggunakan sistem QRIS dinilai muda untuk mencatat segala transaksi contohnya target Rp. 50 miliar dalam event Bangga Buatan Indonesia (BBI) Kaltara dalam waktu tiga bulan bisa terlihat dan tercatat mencapai Terget.
“kita harapkan semua pelaku UMKM bisa menggunakan QRIS ini untuk sistem pembayaran dan perbankan juga tentunya harus ikut serta untuk membantu UMKM yang belum menggunakan QRIS, seperti di Bulungan setiap minggunya ada kegiatan Car Free Day dan banyak UMKM yang berjualan maka pencatatan transaksi harus tetap dilakukan,” jelasnya kepada benuanta.co.id,
Dengan adanya para pelaku UMKM yang ada di Kaltara menggunakan sistem pembayaran melalui QRIS tentunya memiliki tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi dalam pembayaran. Ini juga telah membantu UMKM untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Saat ditanyai benunata.co.id, apakah semua pelaku usaha UMKM menggunakan sistem pembayaran QRIS.
“Melalui QRIS akan terlihat aktivitas transaksi dari UMKM yang secara tidak langsung menunjukkan perkembangan bisnisnya, misalnya saat membeli bahan baku hingga menjalankan proses produksi,” jelasnya.
Biasanya pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS terdapat barcode yang dipajang di meja kasir, sehingga pembeli bisa melakukan scene barcode untuk transaksi pembayaran non tunai.
“Karena tidak perlu memberikan uang kembalian dan juga menghindari kemungkinan menerima uang palsu yang sangat merugikan,” tutupnya.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli