benuanta.co.id, TARAKAN – Industri kreatif di Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperlihatkan kemajuan. Batik dan tenun khas daerah kini bukan hanya dipasarkan lokal, tetapi mulai diminati pasar luar negeri.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltara, Hasriyani, menyebut tenun dari brand Permata Lima menjadi salah satu contoh keberhasilan perajin lokal. Tenun tersebut sudah dikirim ke Belanda setelah mengikuti kurasi dan business matching melalui atase perdagangan.
“Bahan bakunya masih dari luar karena kita belum punya industri tekstil. Tapi proses produksi, desain, dan nilai seni dikerjakan di Tarakan. Konsumen luar justru tertarik karena motifnya khas,” katanya, Rabu (5/11/2025).
Setiap daerah di Kaltara memiliki ciri khas batik berbeda. Malinau dikenal dengan motif ilustrasi manusia, Tarakan dengan pakis, burung, dan motif perahu yang menggambarkan budaya pesisir. Keunikan desain ini membuat batik dan tenun Kaltara mampu bersaing dengan produk daerah lain.
Selain kerajinan, kuliner lokal seperti angklang, ikan tipis, hingga kue tradisional juga menjadi bagian dari produk unggulan yang terus dipromosikan. Sebagian besar pelaku usaha tersebut merupakan binaan pemerintah dan BI yang selama ini dibawa ke berbagai kegiatan nasional hingga internasional.
“Kita ingin bukan hanya dikenal lokal, tetapi menjadi identitas daerah yang bisa mengangkat UMKM Kaltara ke level yang lebih tinggi,” tutupnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







