benuanta.co.id TANJUNG SELOR – Kelompok Tani (Poktan) Sumber pangan sejahtera di Satuan Permukiman (SP) 7 Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan berhasil melakukan budi daya cabai.
Ketua Poktan Sumber Pangan Sejahtera, Supriyadi mengungkapkan, pada 2022 lalu pihaknya berhasil memanen sekira 4,8 ton cabai. Hal ini berkat bantuan dan pembinaan dari pihak desa Salimbatu.
“Tahun ini bisa panen hingga 15 ton dengan nilai sekira Rp72 juta. Kita berharap pembinaan dari Dinas Pertanian (Distan) Bulungan kepada petani cabe ini terus ditingkatkan,” ungkapnya, Jumat, 19 Mei 2023.
Panen cabai, lanjutnya, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar khususnya di Tanjung Selor dan ikut menstabilkan harga di pasaran.
“Kita juga berharap agar pemberian bibit bisa disertai dengan pemberian pupuk dan pestisida sehingga kita bisa tingkatkan lagi hasilnya. Apalagi di sini tanah pasir yang membutuhkan pupuk kandang,” ucap Supriyadi.
Dijelaskannya, kendala terbesar yang dihadapi oleh kelompok tani saat bercocok tanam, terletak pada kondisi tanah yang kurang baik.
“Kendala yang kita hadapi yakni banjir dan air pasang sehingga kita minta ke pemkab Bulungan untuk bisa mencuci parit dan membuat irigasi yang optimal,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Heri Rudiono mengatakan pada tahun 2023 ini pihaknya memang sedang menggenjot hasil pertanian Kaltara agar dapat meningkat secara signifikan.
Hal itu terus digenjot agar ke depan Kaltara tidak terlalu bergantung dengan komoditi pokok dari luar daerah.
“Hal ini juga kita lakukan agar kita dapat mencegah inflasi pada komoditi pokok yang sering terjadi di Kaltara. Selain itu kita juga ingin menciptakan harga komoditi pokok yang murah dengan menanam, memproduksi dan menjualnya di dalam Kaltara,” bebernya.
Adapun cara yang dicanangkan oleh DPKP Kaltara agar hasil produksi pertanian Kaltara dapat terus meningkat ialah dengan terus membuka lahan pertanian baru, memberi program bantuan kepada kelompok tani hingga memberikan studi kepada kelompok tani terkait dengan penggunaan pupuk organik.
“Hampir semua program ini sudah berjalan semestinya, termasuk nanti kita juga akan memberikan kelompok tani hand spayer, hand tracktor dan perpipaan irigasi pertanian,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli