benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan tengah mempersiapkan lahan parkir jangka panjang untuk sejumlah kendaraan yang parkir di sejumlah bahu jalan. Hal itu sebagai upaya solusi mengurai pertumbuhan penduduk dan kendaraan di Bumi Paguntaka, julukan Tarakan.
Lahan parkir inap yang representatif menutur pemerintah Kota Tarakan berada di Jalan Yos Sudarso atau daerah Jembatan Besi. Posisi lahan parkir ini dekat dengan pinggir laut.
Kasi Angkutan Jalan Dishub Tarakan, Amin Effendy, menuturkan Dishub Tarakan telah menyediakan lahan parkir inap yang sementara digunakan untuk menampung sejumlah truk yang beroperasi di Pelabuhan Malundung. Pemindahan tersebut akan dilakukan secara bertahap sebelum digunakan secara resmi.
Dishub Tarakan telah mendapatkan Surat Penunjukan Lokasi (SPL), yang nanti akan digunakan sebagai lahan parkir inap yang berlokasi di samping Taman Berlabuh, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur.
Di dalam denah tersebut, tertulis nama kegiatan optimasi pengaturan parkir, dengan judul gambar tata letak desain usulan 2 pengaturan parkir pelataran samping Taman Berlabuh.
Denah pertama berukuran 68 m x 60 m x 127 m x 80 m dengan kapasitas Truk sebanyak 67 Satuan Ruang Parkir (SRP) dan mobil sebanyak 146 SRP, sementara pada denah kedua, memiliki ukuran yang sama, namun berbeda Kapasitas, untuk truk sebanyak 47 SRP dan mobil 178 SRP.
Amin menilai, mudah bagi Dishub Tarakan untuk melakukan penindakan dan penertiban sejumlah kendaraan parkir inap, namun tida ada lahan penampung kendaraan di tengah kota menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi dinas yang berfungsi sebagai pelaksana di bidang perhubungan tersebut.
Sebelumnya, truk muatan besar parkir di Pasar Tenguyun, karena merasa terganggu dengan adanya portal, sopir tersebut melapor ke dishub guna mendapatkan solusi terbaik.
Hasilnya, Dishub mendapati lahan timbunan milik Pemkot Tarakan yang bersifat jangan panjang dengan tujuan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Jembatan Besi.
“Memang lahan di Jembatan Besi cukup luas untuk menampung sejumlah kendaraan, namun dirasa cukup jauh bagi daerah lain, yang bisa kita arahkan hanya wilayah terdekat Jembatan Besi,” ungkapnya.
Menyoal parkir inap di pertengahan kota, Dishub Tarakan sedang melakukan kajian sebelum melakukan penertiban ke sejumlah kendaraan parkir inap. Untuk parkir inap di tengah kota, pihaknya akan melakukan negosiasi ke pihak masjid, swalayan kecil, maupun toko yang memiliki lahan luas untuk dipergunakan sebagai tempat parkir.
Selain itu, Dishub Tarakan akan menertibkan sejumlah kendaraan parkir inap di sepanjang Jembatan Besi dan mengalihkan ke lahan yang telah disediakan. Hal tersebut dilakukan guna menghindar sempitnya badan jalan yang dapat menimbulkan permasalahan lalu lintas.
“Nanti kita bantu berkoordinasi dengan sejumlah pemilik lahan, jika ingin tarik karcis retribusi dipersilahkan, yang penting tidak parkir di bahu jalan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli
Selain bahu jalan menjadi sempit,sering juga terjadinya kecelakaan saat akan menyebrang,dikarenakan mobil parkir.salut buat Dinas perhubungan