Waspada Calo Tiket Musim Mudik Lebaran

benuanta.co.id, TARAKAN – Situasi mudik lebaran tak jarang dimanfaatkan para calo menggaet penumpang demi cuan. Alih-alih dapat berangkat dengan tiket resmi, calo malah membohongi penumpang dengan tak menerbitkan tiket keberangkatan.

Seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu, calo sempat menggegerkan Pelabuhan Malundung. Sehingga, puluhan penumpang diduga tujuan Toli-toli tak dapat berangkat.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Mukhlis Tohepaly mengatakan calo tak bertanggung jawab ini masih dapat ditemui dan butuh upaya bersama untuk memberantas calo tersebut.

“Terutama dari Pelindo ya ini. Mereka sudah berupaya menggandeng marinir untuk menghilangkan hal seperti itulah. Memang ini hal yang sudah terlalu lama dan dianggap biasa,” katanya, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga :  Curah Hujan Desember Masuk Skala Sedang hingga Tinggi

Pihaknya pun juga menyiagakan petugas yang berjaga di setiap pintu masuk pelabuhan. Terdapat sekitar 11 petugas gabungan yang disiagakan guna aktivitas embarkasi dan debarkasi penumpang.

Menyoal kejadian penumpang tak memiliki tiket dapat memasuki dermaga pelabuhan, dikatakannya terdapat akses yang terbuka pada saat itu sehingga pihaknya pun telah menutup semua akses dan memberlakukan satu pintu. Hal ini dilakukan juga guna mempermudah pengawasan petugas terhadap penumpang maupun calo tiket.

“Kemarin itu pas pergerakan penumpang mungkin petugas lalai. Terus ada orang-orang yang punya kepentingan digunakanlah berbagai cara untuk bisa tembus begitu,” lanjutnya.

Baca Juga :  BMKG Sosialisasikan Wajah Baru Website Resmi, Mampu Pantau Cuaca hingga Tingkat Kelurahan

Terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona menegaskan untuk permasalahan calo ini harus dirembukkan terlebih dahulu dengan stakeholder angkutan laut. Pihaknya menilai, situasi yang tidak ideal ini menyebabkan banyaknya calo yang ingin ikut andil dalam penjualan tiket non seat.

“Jadi tugas dan kewenangan kami yang tidak bisa mengatur sampai ke situ. Teman-teman KSOP, kemudian Pelni ataupun pihak pelabuhan itu yang harus duduk bersama. Kalau polisi mengawasinya,” tegasnya.

Pihaknya pun menilai permasalahan pada calo ini terletak pada tiket non seat yang dibuka setelah habisnya tiket seat. Meski pembukaan tiket non seat ini memiliki kebijakan namun hal ini selalu berpotensi menjadi permasalahan.

Baca Juga :  Prostitusi di Bawah Umur Persoalan Serius

Kapolres melanjutkan terkait permasalahan calo ini, pihaknya telah meminta Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) untuk menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

“Masyarakat ini kan berharap juga mau berangkat. Permasalahan calo ini yang kami dalami. Apalagi menjual tiket palsu tentu kami proses pidana. Tapi permasalahannya bukan tiket palsu, ternyata tiket non seat yang belum terkomunikasikan dengan baik,” tandasnya.(*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *