benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Nunukan mengantisipasi penyakit menular di Nunukan seperti kusta dan frambusia.
Frambusia adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Treponema Pertenue, yang banyak menyerang kulit, tulang dan sendi. Frambusia biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan luka kulit yang terinfeksi dari individu yang terkena.
Pemegang Program Frambusia, Dinkes P2KB Nunukan, Nurmiati B, S.KM, menyampaikan pihaknya akan mempersiapkan untuk eradikasi frambusia di Kabupaten Nunukan, dan langkah awal yang dilakukan yaitu dengan mengadakan rapat dengan tim untuk menyampaikan indikator-indikator yang menjadi persyaratan penilaian dari Kemenkes sebagai daerah yang bisa mengeradikasi frambusia.
Karena kabupaten nunukan terpilih menjadi salah satu kabupaten/kota yang menjadi lokus penilaian eradikasi frambusia tahun 2023 karena kepatuhan pelaporan secara rutin ke Kemenkes. Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah Kesehatan masyarakat.
“Upaya eradikasi frambusia ini sudah kita lakukan dari tahun Ketahun di Kabupaten Nunukan semua Puskesmas, hingga saat ini terus berjalan,” kata Nurmiati, Kamis (9/3/2023).
Awal tahun 2023 sudah disosialisasikan ke masing-masing pemegang program penyakit frambusia untuk saling berintegrasi dengan pemegang program lainnya di Puskesmas untuk turun ke sekolah dasar sesuai wilayah kerja untuk melakukan screening, dan upaya ini juga diharapkan disampaikan oleh Kepala Puskesmas untuk dibahas setiap melakukan rapat dengan lintas sektor.
Sementara itu, Plt. Kadis P2KB Nunukan Hj. Miskia, S.Si, Apt, menyampaikan perlu persiapan yang matang terkait eradikasi frambusia ini. Yaitu dengan kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan P2KB dan UPT Puskesmas se-Kabupaten Nunukan dalam melakukan sosialisasi, pemeriksaan untuk pencegahan penyakit menular seperti frambusia.
Selain UPT Puskesmas, upaya koordinasi dan kerjasama juga dilakukan dengan RSUD Kabupaten Nunukan dan juga klinik-klinik swasta serta seluruh masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat sangat penting dilakukan agar masyarakat tahu lebih dini, sehingga mereka berupaya untuk melakukan pencegahan.
“Penyakit frambusia sangat terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap individu dan masyarakat,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa