benuanta.co.id TARAKAN – Dua orang bocah warga Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah, nyaris menjadi korban dari aksi dugaan penculikan di wilayah Jalan Ladang, Kelurahan Pamusian, tepatnya berdekatan dengan Masjid Al-Muharram kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tarakan.
Keduanya adalah kakak beradik, berinisial ARF (10) dan FZ (13). Diketahui aksi tersebut dilakukan oleh empat oknum yang belum jelas ciri-cirinya sekitar pukul 19.15 Wita, Senin (6/2/2023).
Nur Afiani (27), ibu AR dan FZ mengungkapkan kepada benuanta.co.id, kedua anaknya tengah bermain di lokasi setelah salat Magrib.
“Anak-anak saya habis sholat main dulu di sekitar jalan itu, sudah dipesankan oleh ayahnya untuk pulang, karena mereka harus belajar. Jadi mereka berdua pamit sama teman-temannya,” kata Nur saat dikonfirmasi via telfon.
Nur melanjutkan, saat perjalanan pulang, tepatnya di perempatan sekolah MAN. Kedua anaknya diberhentikan oleh empat orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor matic.
“Salah satu menggunakan motor Yamaha N-Max,” terangnya.
Secara tiba-tiba, FZ juga ditarik secara paksa oleh salah satu pria untuk membawa korban.
“Satu orang sudah turun memegang tangan anak saya, tapi syukurnya dia berontak dan berhasil kabur,” imbuhnya.
Saat kejadian tersebut pula, AR dan FZ diketahu terpisah. Keduanya masing-masing berupaya melarikan diri dari dugaan aksi penculikan tersebut. FZ yang berhasil sampai ke rumah melaporkan kejadian tersebut kepada kedua orang tuanya.
“Anak saya FZ pulang gemetar, nangis, berpikir kalau adiknya tadi ditangkap. Dia sudah usaha teriak memanggil nama adiknya, cuma tidak disahut sama sekali,” jelasnya.
Usai mendapatkan laporan tersebut, Nur bersama suaminya langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib untuk membuat laporan kehilangan.
Namun tak lama kemudian, ternyata AR juga berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi ke dalam Masjid Al-Muharram. Lalu salah satu jemaah masjid mengantarkan AR ke rumah pukul 20.00 Wita.
“Sekitar jam 8 malam anak saya AR dibawa pulang ke rumah oleh salah seorang jemaah masjid, dari situ kami tau bahwa anak kami AR berhasil kabur,” ujarnya.
“Ketika anak saya lolos, salah satu orang langsung memaki dengan menyebut nama hewan. Salah satu dari empat orang tersebut bilang ‘kabur lagi’ jadi ini kan mereka ada dua motor, yang satu fokus mau nangkap FZ yang satu motor lagi mengejar AR,” tambahnya.
Tak lama berselang lama, pihak kepolisian mendatangi rumah Nur untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Polisi dengan timnya datang ke rumah untuk minta keterangan. Kita udah lapor ke polisi, harapannya pelaku dapat segera ditemukan biar kami mengetahui apa niat dan motif pelaku,” tutupnya. (*)
Reporter: Edo Asrianur/Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa