benuanta.co.id, NUNUKAN – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu melakukan pendampingan repatriasi atau pemulangan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terlantar di Kota Kinabalu, Sabah Malaysia pada Rabu, 11 Januari 2023.
Pelaksana Fungsi Konsuler II KJRI Kota Kinabalu, Renny Meirina menyampaikan ketiga WNI tersebut yakni seorang IRT atas nama Oncu Hurit dan kedua anaknya yakni Gabriel Eron (5) dan Kristian Klemensius (3).
“Mereka ini satu keluarga asal Flores NTT,” kata Renny kepada benuanta.co.id, Rabu (11/1/2023).
Ia mengatakan, Oncu dan kedua anaknya di pulangkan ke tanah air dengan pendampingan 2 orang staf melalui perjalanan laut dari Pelabuhan Tawau ke Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
Setibanya di Nunukan, ketiganya akan menunggu jadwal kapal laut untuk selanjutnya di pulangkan oleh BP3MI Kaltara ke daerah asalnya di Larantuka, Flores Timur, NTT.
Dijelaskannya, pada akhir Oktober 2022 lalu, KJRI Kota Kinabalu menerima permohonan bantuan dari Oncu yang menyampaikan bahwa kondisinya dan kedua anaknya terlantar di Kota Kinabalu.
“Mereka terlantar di Kota Kinabalu, karena suaminya berada di penjara lantaran kasus narkoba sejak bulan Juli 2022 lalu,” ungkapnya.
Sejak suaminya di penjara, Oncu dan kedua anaknya tidak mampu membiayai hidupnya dan kedua anaknya di Kota Kinabalu. Sehingga yang bersangkutan memohon bantuan ke KJRI untuk dapat dipulangkan ke daerah asalnya di NTT.
“Setalah mendapat laporan tersebut, Oncu dan kedua anaknya kita jemput dan kita tempatkan di Tempat Singgah Sementara (TSS) Shelter KJRI Kota Kinabalu selagi menunggu proses repatriasi untuk di pulang ke ke Indonesia awal tahun 2023.
Renny menambahkan, dalam penyelesaian persoalan Oncu dan kedua anaknya, KJRI Kota Kinabalu telah menerbitkan dokumen perjalanan dan juga melakukan koordinasi dengan pihak Imigresen Sabah serta dengan BP3MI di Nunukan, dan daerah asal Oncu, sehingga repatriasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Siang tadi Oncu dan kedua anaknya telah tiba di Nunukan, untuk selanjutnya menunggu jadwal kapal untuk di pulangkan ke daerah asalnya,” tambahnya.(*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli