benuanta.co.id, TARAKAN – Pemandangan antrean kendaraan bukan hal yang tabu lagi di Kota Tarakan. Kendati antrean ini masih belum dapat terurai, stakeholder terkait masih terus melakukan upaya untuk mencarikan solusi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tarakan, Ahmadi Burhan menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak Pertamina. Salah satu upaya yang saat ini sudah dilakukan yakni distribusi solar tak lagi berada di SPBU Mulawarman.
“Sudah dipertimbangkan juga dengan teman-teman Pertamina agar ini menjadi solusi awal untuk mengurai kemacetan ataupun panjangnya antrean di beberapa lokasi,” jelasnya, Rabu (12/1/2023).
Ia melanjutkan ke depan akan terus melakukan evaluasi terhadap upaya-upaya awal yang baru saja diterapkan.
Terpantau dalam beberapa hari terakhir tak terlihat lagi antrean panjang kendaraan di wilayah SPBU Pertamina. Antrean justru terjadi di SPBU Gunung Lingkas dan SPBU Persemaian.
“Kami Dishub sih mempersilahkan semua orang untuk berusaha, tapi jangan sampai mengganggu pengguna jalan lainnya,” sebutnya.
Menyoal titik lainnya yang saat ini juga menjadi langganan antrean kendaraan, pihaknya telah meminta kepada pihak Pertamina untuk melakukan pertimbangan lebih jauh.
“Kita akan agendakan terus pertemuan-pertemuan, artinya kita mau duduk bersama agar masyarakat tidak dirugikan juga karena kita sebagai pemerintah kan,” tuturnya.
Sebelumnya pihak Pertamina melalui Sales Brach Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan juga telah membenarkan terjadinya pemindahan distribusi solar ini. Salah satu tujuannya ialah untuk mengurai antrean kendaraan ini. SPBU Mulawarman pun juga tak lagi ditunjuk BPH Migas sebagai penyalur solar.
“Kalau di SPBU Gunung Lingkas itu masih ada penyaluran di sana, yang sudah tidak ada itu di SPBU Mulawarman,” sebutnya.
Menanggapi semakin membludaknya antrean kendaraan ini, pihaknya meyakini karena adanya pekerjaan penimbunan di wilayah Juata. Khususnya kendaraan besar seperti truk yang seharusnya beralih ke BBM alokasi untuk industri.
“Belum ada pengalihan ke industri juga, kita sudah laporan ke Pemkot kalau bisa dihimbau ke pelaku usaha agar mau pindah ke BBM industri,” singkatnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa