benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kendaraan truk over dimension dan over load (Odol) yang beroperasi di jalanan umum Bumi Benuanta kerap menimbulkan banyak kerugian bagi pengguna roda 2 dan 4.
Salah satunya yaitu usia fisik jalan menjadi lebih pendek serta mudah rusak hingga berlubang, potensi kecelakaan juga tidak bisa dihindarkan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, H. Andi Nasuha saat dikonfirmasi mengaku rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran sopir truk untuk melakukan penyesuaian terhadap ukuran truknya.
“Sebenarnya untuk sosialisasi rutin kita lakukan. Tetapi, sampai hari ini keberadaan truk odol masih banyak beroperasi di jalanan,” Selasa (10/1/2023).
Maraknya keberadaan truk odol ini pun menjadi perhatian Dishub Kaltara. Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini sudah ada jembatan timbang portable yang digunakan di titik tertentu.
“Kita hanya mengambil sampel. Untuk penindakan. Itu kewenangan kepolisian,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan kendaraan truk odol ini kerap menyebabkan kondisi jalan rusak.
Untuk itu, Dishub Kaltara meminta agar sopir truk untuk menyesuaikan muatannya agar tidak melebih kapasitas.
“Sekarang ini kan banyak truk pengangkut sawit yang membawa muatan melebih kapasitas. Sehingga, menyebabkan ruas jalan rusak,” bebernya.
Ke depan, Dishub Kaltara berencana untuk membentuk tim terkait hal ini. Sehingga, tidak ada lagi truk odol yang beroperasi di jalanan.
“Kita berupaya agar masa jalan lebih tahan lama,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli