TARAKAN – Bukan hal yang mudah bagi seorang Kader Jaminan Kesehatan Nasional (Kader JKN) untuk melaksanakan tugas mulianya. Beragam respon dari peserta mereka temui di lapangan, mulai dari respon yang positif hingga respon yang cenderung negatif.
Adalah Wirna Juliyana (28) merupakan seorang Kader JKN BPJS Kesehatan Cabang Tarakan yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia yaitu Kabupaten Nunukan. Menurut Wirna, menjadi Kader JKN di Kabupaten Nunukan merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan terkadang menjadi suatu tantangan tersendiri baginya selama menjalankan tugas.
“Saya senang bisa membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Nunukan dengan menjadi Kader JKN. Ini merupakan sebuah bentuk pengabdian saya terhadap masyarakat dan negara. Tetapi perjalanan mengabdi sebagai Kader JKN ini tidak selalu mudah, banyak juga tantangan yang harus saya hadapi,” ujar Wirna.
Kader JKN merupakan mitra resmi BPJS Kesehatan yang memiliki peran untuk mengedukasi peserta terkait Program JKN dan pengingat pembayaran iuran. Sebelum melaksanakan tugasnya, Kader JKN telah terlebih dahulu diberikan pelatihan tentang Program JKN agar dapat memberikan penjelasan yang tepat kepada peserta JKN di wilayah tugasnya.
Wirna selanjutnya menjelaskan, ada beberapa peserta yang belum paham akan manfaat Program JKN serta rendahnya kesadaran dalam prinsip gotong royong di Program JKN. Beranjak dari keprihatinan tersebut, Wirna dengan semangat membantu warga setempat untuk menyosialisasikan Program JKN.
“Ada beberapa peserta yang belum paham tetapi lambat laun saya berikan pemahaman apa itu Program JKN dan manfaatnya. Tidak cukup sekali memang, tapi pada akhirnya mereka terbuka untuk menerima informasi akan pentingnya program ini. Tidak sedikit juga peserta yang enggan untuk diingatkan terkait tunggakan iuran JKN nya karena merasa tidak atau belum menggunakan manfaatnya,” kata Wirna.
Wirna kemudian menyebut, hal ini yang menyebabkan timbulnya beragam respon peserta saat Kader JKN datang untuk sekedar mengingatkan pembayaran iuran JKN. Masih banyak peserta yang menolak melakukan pembayaran dengan alasan tidak memanfaatkan kartu kepesertaan mereka.
“Menjadi Kader JKN memberikan saya kesempatan untuk berbagi informasi tentang pentingnya Program JKN. Membayar iuran JKN tepat waktu dapat menjaga diri kita dan keluarga dari biaya berobat yang besar jika sewaktu-waktu sakit dan harus digunakan,” ungkap Wirna.
Tidak sampai di situ, Wirna juga menjelaskan beberapa strateginya dalam menjalankan tugasnya sebagai Kader JKN. Menurutnya, meningkatkan kompetensi diri sebagai Kader JKN juga merupakan suatu hal yang sangat penting.
“Tidak hanya memiliki pengetahuan terkait Program JKN, menjadi Kader JKN juga perlu meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu kita perlu bekerja sama dengan rekan sesama kader, untuk dapat saling berbagi ilmu,” pungkasnya. (adv/oki)