benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebanyak 395 eksemplar Kamus Bahasa Tidung yang diterbitkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan, akan dibagi ke sekolah-sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Provinsi Kaltara, H. Sura’i, S.Sos.,M.AP, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Disdikbud Nunukan, karena dengan begitu bahasa lokal yakni Tidung tidak akan punah dengan seiring waktu.
Maksud dan tujuan peluncuran buku kamus bahasa Tidung banyak hal yang menjadi tujuan utamanya, apalagi bahasa Tidung yang merupakan suku asli dari 7 suku yang ada di Kabupaten Nunukan akan terus dilestarikan.
“Kita akan jadi tuan rumah di negeri kita sendiri untuk menjadi ciri khas Kabupaten Nunukan,” kata H. Sura’i, kepaa benuanta.co.id, Rabu (14/12/2022).
Kamus bahasa Tidung ini juga dapat menumbuh kembangkan kepada generasi muda, baik itu suku Tidung maupun suku lainnya, untuk mencintai bahasa daerah yang ada di Nunuka. Sehingga menjadi ciri khas dan bisa juga menjadi tujuan wisata maupun budaya, lantaran melekatnya identitas Kabupaten Nunukan.
“Saya berharap agar progam ini bisa berjalan dengan baik itu tanggung jawab kita semua, walaupun leading sektornya berada di Dinas pendidikan tetapi itu adalah tanggung jawab kita semua,” jelasnya.
Lanjutnya, bagaimana bahasa Tidung ini bisa menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah tentu tidak mudah, harus melalui peraturan daerah yang dan mendapatkan persetujuan anggota DPRD dan pemerintah.
Ia mendorong kepala daerah dan anggota DPRD Nunukan serta dinas pendidikan agar memiliki inisiatif sehingga buku kamus bahasa Tidung masuk di kurikulum belajar dan mengajar di sekolah yang ada di Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa







