benuanta.co.id, TARAKAN – Kota Tarakan yang dikenal sebagai daerah transit berbagai kegiatan bongkar muat komoditas pangan dan logistik hingga merupakan jalur aktivitas masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan keluar negeri.
Kepala Kantor Imigrasi Tarakan Andi Mario mengatakan mencatat sampai bulan September 2022 ini ada 340 Warga Negara Asing (WNA) maupun Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Kalau kantor imigrasi tarakan sekarang terdata di data kami itu ada 340 orang warga negara asing, itu data terakhir itu tersebar di Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, KTT dan Malinau kami meliputi 4 wilayah ini karena kalau Nunukan punya kantor sendiri,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Selasa (27/9/2022).
Status 340 orang yang tercatat di Kantor Imigrasi Kelas II Tarakan, kata Mario sapaan akrabnya terbagi ada 2 statusnya.
“Kalau 340 itu terbagi ada yang Tenaga Kerja Asing atau TKA ada yang memang WNA, kan WNA kan bukan semuanya TKA kan, ada yang ingin berkunjung keluarganya. Kalau TKA jumlahnya ada 240,” terangnya.
Lebih lanjut, kata Andi Mario untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan terjadi di Tarakan maupun Kaltara.
Andi Mario bersama jajarannya di Kantor Imigrasi Kelas II Tarakan terus terang mengatakan bahwa sudah membentuk tim pengawasan orang asing satu tahun lalu.
“Itu saya katakan kami akan selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder. Semua (stakeholder) dengan peran dan fungsinya masing-masing, jadi kami akan terus mengawasi agar orang asing ini benar-benar datang membawa manfaat untuk Indonesia khususnya Tarakan dan Kaltara. Ya tentu Jangan sampai ada orang masuk membawa sesuatu yang merugikan, ini yang kami terus tingkatkan pengamanan,” ujarnya.
Sebab perihal tersebut Mario menegaskan ingin meminimalisir tindakan orang asing yang merugikan negara di Kaltara.
Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkot Tarakan bahwa yang menyatakan bahwa pelabuhan Malundung sudah bisa dilalui jalur internasional.
“Sehingga kemungkinan besar masuknya kapal penumpang dari Indonesia-Malaysia itu pasti akan ada, kami akan terus lakukan pengawasan,” tutupnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Matthew Gregori Nusa