benuanta.co.id, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang berada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar.
Meski Masjid Kubah 99 tersebut sudah mulai digunakan umat Islam beribadah sejak dibuka pada Maret 2022, namun kelanjutan pembangunannya masih terus digenjot.
“Alhamdulillah Rp45 miliar pagu anggaran untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna sedang dalam progres pengerjaan,” ujar Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melalui keterangannya, Minggu (11/9).
Menurut Sudirman, jika sebelumnya konstruksi pada pagu senilai Rp23,5 miliar. Maka untuk tahapan penyelesaian 2022 ini dengan konstruksi pagu Rp45 miliar. Dia menyebutkan, pembangunan di tengah pandemi ini harus memperhatikan durasi, kemampuan anggaran dan fungsionalnya kepada masyarakat.
“Hal ini dilakukan karena kemampuan keuangan baik pusat maupun daerah tidak berjalan sebagai mana normalnya sehingga membutuhkan kesabaran dalam perimbangan pembangunan,” ujarnya.
Meski dalam tahap pembangunan, Masjid Kubah 99 Asmaul Husna tetap digunakan masyarakat untuk melaksanakan Salat.
Diketahui, pembangunan Masjid Kubah 99 masih dalam perampungan yang dikerjakan Pemprov Sulsel. Masjid dengan arsitektur unik tersebut mulai dibangun sejak 2017.
Pembangunan Masjid ini sempat mangkrak pada periode 2019-2020 setelah menelan anggaran sekitar Rp185 miliar yang bersumber dari APBD. Pembangunannya baru dapat dilanjutkan di akhir 2020 setelah mendapat kucuran pagu anggaran baru.
Pada pengerjaan tahap ketiga, pembangunan menghabiskan anggaran Rp23,5 miliar, untuk menyelesaikan area fungsional masjid. Setelahnya, anggaran kembalikan diusulkan Pemprov Sulsel untuk segera menyelesaikan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Adapun arsitektur Masjid Kubah 99 memang terbilang unik. Tidak sedikit yang menyebut masjid tersebut mirip Hawa Mahal di Jaipur, India. Bedanya, jika tampilan depan Hawa Mahal berupa jendela, maka Masjid Kubah 99 adalah kubah bulat.
Kubah tersebut disusun bertingkat. Sementara, sekeliling bangunan masjid diberi warna cerah. Adapun 99 kubah diambil atau terinspirasi dari Asmaul Husna.
Masjid Kubah 99 yang dibangun di lahan 72×45 meter tersebut memiliki dua lantai dan semi basemen. Sebagai informasi, masjid tersebut berdiri di atas lahan reklamasi yang dapat menampung kurang lebih 13.000 jemaah.
Basemen Masjid 99 Kubah nantinya digunakan untuk tempat wudhu, kantor yayasan dan galeri. Sedangkan lantai satu digunakan untuk jemaah pria dan sebagian areal lain untuk islamic book serta busana muslim.
Sementara lantai dua, bakal digunakan untuk jemaah wanita dengan view water front. Diharapkan, desain Masjid 99 Kubah dapat membuat jemaah beribadah semakin nyaman.
Meskipun memiliki bangunan luas, masjid tersebut terbilang hemat energi karena menggunakan pencahayaan alam dan juga penghawaan alami. Pada bagian plafon dan dinding mengadopsi model acoustic. Pembuangan air kotor nantinya menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan air hujan langsung ke Kawasan CPI kemudian ke laut.
Walau belum 100 persen rampung, namun daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke masjid yang diarsiteki Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu cukup besar.
Warga Makassar dan sekitar biasanya berkunjung ke kawasan Masjid Kubah 99 untuk menikmati momen yang disuguhkan. Pasalnya, Masjid 99 Kubah berada di pinggir pantai.
Masjid 99 Kubah juga diapit destinasi wisata unggulan Kota Makassar, yakni Kawasan Kuliner Lego-Lego CPI yang baru saja dibangun Pemprov Sulsel.
Di mana Lego-Lego CPI merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memiliki gaya arsitektur ala Eropa dengan hiasan ratusan lampu dan lantai kayu ulin. Lego-Lego CPI dapat diibaratkan sebagai pintu gerbang menuju Masjid 99 Kubah. (*)
Reporter: Akbar
Editor: Matthew Gregori Nusa