benuanta.co.id, NUNUKAN – Bencana banjir masih merendam pemukiman warga di Kecamatan Sembakung. Warga terpaksa menggunakan transportasi perahu dan bertahan di pungkau untuk bisa beraktivitas di tengah banjir.
Ryan, warga Desa Atap mengatakan sekitar satu minggu air ini belum juga nampak surut. Sebagian rumah warga masih tergenang air, sehingga pungkau menjadi solusi agar bisa terhindar dari ketinggian air di dalam rumah.
“Kami belum mau mengungsi dan akan tetap bertahan di dalam rumah hingga air ini surut. Karena takut isi rumah yang ditinggalkan akan hanyut dan berhamburan karena luapan air,” kata Ryan kepada benuanta.co.id, Selasa (24/5/2022).
Tak hanya rumah rumah warga, fasilitas publik seperti Kantor Pos hingga gedung sekolah turut tergenang air. Banjir sudah sering terjadi sehingga masyarakat terbilang cukup terbiasa.
Banjir yang menggenangi pemukiman turut mempengaruhi aktivitas masyakarat setempat. Mau tak mau warga pun harus menggunakan perahu sebagai sarana untuk tetap memobilisasi.
Kasubid Kedaruratan dan Logistik BPBD Nunukan, Hasan mengatakan banjir di Kecamatan Lumbis sudah berangsur surut, namun wilayah Kecamatan Sembakung belum surut, termasuk di Kecamatan Antulai juga terkena dampak air banjir.
“Kita berharap air banjir ini cepat surut, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan perputaran ekonomi juga tidak lumpuh,” jelasnya.
“Jika melihat kondisi cuaca akan terjadi hujan di wilayah hulu, sehingga warga harus tetap waspada potensi banjir bisa bertambah. Karena banjir terjadi tengah malam jika belajar dari beberapa pengalaman yang sering terjadi, jadi jangan sampai lengah. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa