benuanta.co.id, NUNUKAN – Beberapa hari ini pasien yang memeriksakan kesehatannya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Nunukan Timur banyak mengeluhkan sakit scabies atau yang dikenal dengan sebutan kutu kulit.
Kepala Puskesmas Nunukan Timur, dr. Eka Aprina Lestari mengatakan akhir-akhir ini di puskesmas Nunukan Timur kunjungan penyakit Scabies sekitar 20 orang. Penderita penyakit ini biasanya mengalami sakit kutu kulit dan sering menyerang anak-anak.
“Kami masih mencari penyebabnya apa. Kami juga sempat mengunjungi rumah pasien yang menderita kutu kulit, ternyata lingkungan kurang baik mulai dari ventilasi rumah tidak ada, besar kemungkinan penyebabnya dari situ dan juga salah satu anggota tinggal di satu komunitas,” kata Eka Aprina, Jumat (1/4/2022).
Lanjut dia, kutu kulit atau scabies ini paling cepat menyebar pada satu komunitas, apalagi tidur satu kamar, menggunakan pakaian dan handuk bersama. Karena kutu kulit itu mudah menempel dengan pakaian yang digunakan.
“Jika pakaian penderita scabies digunakan orang lain maka orang itu lagi yang tertular. Ada penularan penyakit atau kutu kulit,” jelasnya.
Kata Eka Aprina, sebaiknya pakaian yang sudah digunakan itu lebih baik langsung dicuci atau dijemur, karena kutu kulit itu akan mati di bawah sinar mata hari.
Kutu kulit ini beresiko untuk penularan tapi tidak berbahaya, hanya saja akan terjadi infeksi. Untuk ciri-ciri kutu kulit ini akan terjadi gatal pada malam hari dan lebih banyak gatal pada bagian tangan, kaki dan bagian kemaluan. Kutu kulit ini lebih suka di tempat yang lembab sehingga dia bisa tumbuh subur.
“Ada sekitar 20 orang yang memeriksakan kesehatannya akibat kutu kulit, rata-rata itu satu rumah, dari anaknya hingga ke orang tuanya,” terangnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa