benuanta.co.id, TARAKAN – Dunia literasi tak jarang telah mengharumkan nama Kalimantan Utara (Kaltara) bahkan Indonesia di kancah internasional. Hal itu menjadi atensi dan harapan tersendiri bagi pegiat literasi di Kaltara agar semakin berdaya melahirkan buah karyanya.
Seorang pria muda bernama Muh. Ramli mengaku telah menerbitkan 57 buku yang konon katanya telah tersebar di penjuru tanah air. Pengalaman sosok Ramli ini, merupakan angin segar bagi dunia literasi di bumi benuanta.
Kepada benuanta.co.id, dirinya mengaku optimis akan potensi literasi di Kaltara yang terbilang baik.
“Kita yakin dan optimis karena banyak komunitas serta pegiat literasi di Kaltara. Khususnya di Tarakan sendiri ada 13 komunitas literasi yang telah berkecimpung panjang. Tahun 2018, saya telah mewakili Indonesia dalam Majelis Sastra Asia Tenggara dan menariknya dari 10 yang mewakili Indonesia, 2 orangnya berasal dari Tarakan,” ungkap dia saat berlangsungnya kegiatan SatuPena Kaltara, Kamis (31/3/2022).
Namun demikian, ia pun membeberkan bahwa masih terdapat kendala-kendala bagi para pegiat literasi untuk mengeksplore karyanya.
“Kurangnya akses informasi bagi para penulis pemula untuk mengirimkan karya-karya literasinya secara nasional. Jadi para penulis kita di daerah masih menerbitkan bukunya secara pribadi, menanggung biaya pribadi,” lanjutnya.
Pendiri Mudamenulis.id itu, juga menilai kendala lainnya karena komunitas literasi di Kaltara, siklusnya masih di lingkaran lokal saja, belum sampai ke luar Kaltara.
“Mudah-mudahan atas dukungan semua pihak, regenerasi pegiat literasi Kaltara terus melahirkan karya yang mampu bersaing di kancah nasional,” harap Muh. Ramli.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tarakan, Eddy Suriansyah mendorong agar kelompok hingga pelaku literasi di Kaltara tak kenal lelah mengahdirkan literasi di semua lapisan masyarakat.
Kemudian, ia sangat mengapresiasi berbagai kolaborasi SatuPena Kaltara dengan pemerintah serta para kaum muda.
“Diharapkan semua perpustakaan dan pegiat literasi dapat menyebarkan benih-benih literasi kepada seluruh masyarakat. SatuPena Kaltara sangat membantu tugas kami, karena di dalamnya terdiri dari 13 pegiat literasi dengan berbagai macam genre. Kita harus berkolaborasi untuk meningkatkan minat literasi masyarakat,” tutup kadis itu. (*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa