Bangun Semangat Pertanian, KTT Butuh Tingkatkan Jumlah Petani

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Wilayah Kabupaten Tana Tidung (KTT) yang lebih potensi untuk pertanian, ternyata tidak berbanding dengan jumlah petani aktifnya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) KTT ingin meningkatkan sektor pertanian dari jumlah petani yang ada.

Bupati KTT, Ibrahim Ali mengaku perlu adanya gerakan dalam menumbuhkan kembali semangat pertanian di KTT. Hal itu diungkapkannya saat melakukan tinjauan di lahan pertanian di Desa Tideng Pale Seberang, Ahad, 27 Maret 2022.

“Kalau total lahan yang ada saat ini mencapai 662 Hektare (ha), itu belum terhitung dengan yang belum aktif. Makanya tenaga petani sangat dibutuhkan saat ini, mengingat kita sudah memiliki beras lokal yang harus diolah,” kata bupati.

Baca Juga :  Pemda Tana Tidung Hibahkan Kendaraan Dinas ke KPU

Program pengelolahan beras lokal ini, diharapkan mampu mengenjot semangat petani lokal KTT, dalam mengelolah lahan pertanian aktif agar dapat menghasilkan produk pangan yang diperjual-belikan.

“Permasalahan utamanya tentu dijumlah petani, tapi kita juga sedang berproses dan tidak menutup kemungkinan tahun depan kita sudah punya produk sayur dan buah yang bisa kita kemas seperti beras lokal kita,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Makodim 0914/KTT, Letkol Czi, Tri Priyo Utomo juga mengatakan dukungannya atas usaha Pemkab Tana Tidung dalam memperbaiki kebutuhan pangan yang ada di KTT.

Baca Juga :  KNPI Tana Tidung Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Diharapkan Jadi Wadah Pengembangan Diri Pemuda

“Ini sudah perintah komando atas kita, karena masalah pangan ini merupakan masalah yang serius. Namun di sisi lain, jika daerah sukses menyiapkan lahan pertanian aktif dengan sistem panen tersistematis maka secara ekonomi akan berpengaruh, harga sembako murah, petani bisa sejahtera dan masyarakat sebagai konsumen juga akan menikmati hal itu,” kata Dandim.

Mengenai potensi pertanian ini, kata pencetus produk beras lokal KTT, yakni Kepala Desa (Kades) Tana Tidung, Riahadi menerangkan saat ini potensi lahan pertanian KTT memang merupakan potensi yang sangat menjanjikan.

Pasalnya, semenjak beras lokal dapat terkelola dengan baik, para petani yang ada di KTT saat ini terus menambah luas lahan pertaniannya agar bisa menjadi nilai ekonomi tambahan, dengan terus menanam padi atau sayur yang bisa kembali dijual ke Pemdes ataupun langsung ke masyarakat.

Baca Juga :  Sekolah Binaan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2025

“Dulu 1 hektare lahan pertanian hanya bisa menghasilkan 1 ton padi saja. Tapi sekarang 1 hektarenya bisa menghasilkan panen 3 ton padi dan padi itu langsung kita beli untuk kita kelolah kembali,” kata Riahadi lagi.

“Makanya, kita sangat mendukung pemerintah jika ada penambahan petani di KTT, mengingat masih banyak lahan pertanian yang belum digali potensi maksimalnya,” pungkasnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor : Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *