Meriam dan Artefak Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Juata Laut

benuanta.co.id, TARAKAN – Seorang petani di Kelurahan Juata Laut, tanpa sengaja menemukan benda-benda antik diduga peninggalan kerajaan Majapahit. Penemuan itu dilakukan saat petani bernama Marten Tandi Baba (72) sedang mencangkul tanah pada Jumat, 18 Februari 2022.

Beberapa benda diduga artefak peninggalan sejarah yakni meriam, guci, mangkuk, piring keramik dan puing-puing pecahan keramik.

Ketika menemukan benda itu, Marten dan keluarganya berinisiatif mencari tahu lebih jauh melalui internet untuk memastikan penemuan benda tersebut tidak berbahaya.

Benda-benda antik tersebut ditemukansekira pukul 10.00 WITA. Pria asal Kabupaten Toraja Utara itu tiba-tiba mendengar ada sesuatu yang bunyi. Dirinya merasa bahwa benda antik tersebut ialah besi. Bahkan, sempat pula ia mengira bahwa yang ditemukannya yaitu bom peninggalan Perang Dunia II.

“Saya baru tiga kali menggali tanah, langsung ada barang itu. Kedalamannya kurang lebih 50 centimeter. Jadi saya sampaikan ke anak-anak untuk dibantu,” ujar Marten kepada benuanta.co.id, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga :  Basarnas Kerahkan Puluhan Personel dan Armada dalam Siaga SAR Nataru

Akhirnya ia dibantu dengan anaknya untuk melakukan penggalian tanah, sehingga ditemukanlah beberapa artefak peninggalan sejarah yang salah satunya diduga mereka yakni meriam Cetbang peninggalan kerajaan Majapahit (1293-1527 M).

Lalu, hasil pencocokan keluarga Marten di berbagai sumber internet menduga piring, guci serta mangkuk itu berasal dari peradaban China.

Selama 3 hari berturut-turut, Marten beserta anaknya menggali tanah kebun tersebut dan menemukan benda tertanam di dalam tanah tanpa bungkusan.

“Kami berinisiatif untuk mencari tahu di internet dan beberapa sumber menyatakan itu meriam cetbang peninggalan Majapahit ratusan tahun lalu. Jadi sampai sekarang kami simpan di rumah. Kami menduga di lokasi kebun juga masih ada,” tambahnya.

Baca Juga :  Prostitusi di Bawah Umur Persoalan Serius

Pantauan benuanta.co.id, saat mengunjungi area kebun tersebut, lokasi itu berupa rawa yang tidak jauh dari perairan laut. Kemudian juga dikelilingi hutan dan tebing-tebing kecil. Uniknya, radius penemuan benda tersebut berada di gumpalan tanah yang sedikit lebih tinggi dari area kebun sekitarnya.

Hingga kini, pihaknya masih menyimpan hasil temuannya. Ia berharap pemerintah atau pihak yang berwenang dapat menindaklanjuti penemuan itu dan tak lupa mengapresiasi mereka yang menemukan benda itu.

“Harapannya pemerintah dapat memberikan penghargaan terhadap seorang petani yang menemukan benda diduga peninggalan kerajaan Majapahit ini. Lokasi penemuan itu sudah banyak tanaman seperti lombok, jangan sampai jadi korban galian,” tambahnya.

Benda diduga meriam Cetbang itu diperkirakan berukuran panjang 1 meter dan berat 15 kilogram. Pewarta pun melihat langsung terdapat ukiran tulisan China kuno di guci dan mangkuk antik tersebut.

Baca Juga :  BMKG Sosialisasikan Wajah Baru Website Resmi, Mampu Pantau Cuaca hingga Tingkat Kelurahan

Tak hanya itu, terlihat juga sebuah gambar ikan pada piring keramik berwarna putih yang ditemukan di dalam tanah.

Penelusuran benuanta.co.id dari berbagai referensi terpercaya, benda besi berukuran 1 meter itu diketahui meriam Cetbang yang digunakan pada armada maritim Majapahit. Ukurannya bervariasi antara 1 hingga 3 meter.

Cetbang yang berukuran 3 meter biasanya ditempatkan di kapal-kapal perang Majapahit yang disebut Jong Majapahit. Panglima angkatan laut Majapahit yang terkenal menggunakan meriam Cetbang adalah Mpu Nala.

Hingga berita ini diterbitkan, benuanta.co.id sedang berupaya mengkonfirmasi pihak yang berwenang terkait benda bersejarah dan cagar budaya. (*)

Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *