Pasca Renovasi, Pelabuhan Sei Jepun Uji Coba Kelayakan Operasi

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pelabuhan Fery Sei Jepun Nunukan Selatan masih dalam uji coba atau pengawasan kelayakan selama 6 bulan. Hal ini dilakukan lantaran adanya perbaikan pada dermaga dan sistem hidrolik movable bridge pelabuhan tersebut.

Pelabuhan Fery ini sempat tidak beroperasi sejak dilakukan perbaikan pada bulan November 2021 lalu, dan baru beroperasi seperti biasa pada bulan Februari 2022.

Kepala UPT Pelabuhan Fery Sei Jepun, Agus Rauf, A.Md mengatakan, Pemerintah Nunukan memiliki keterbatasan wewenang dalam pengelolaan aset dermaga Sei Jepun. Sebab sampai hari ini, aset tersebut masih milik pemerintah pusat dan domain untuk renovasi maupun rehabilitasi sangat tergantung dari pemerintah pusat.

Baca Juga :  Berkas Tiga Paslon Pilbup Nunukan Dinyatakan Memenuhi Syarat

“Tugas kita hanya melaporkan kondisi aset dan apa saja kerusakannya. Nah sekarang tinggal tugas kementerian memperbaiki aset,” kata Agus Rauf, Sabtu (12/2/2022).

Kata Agus Rauf, aset Pelabuhan Fery Sei Jepun belum diserahan ke daerah. Walaupun sudah diperbaiki dan beroperasi, masih dilakukan uji coba kelayakan sebelum diserahkan ke daerah.

“Karena masih ada yang perlu diperbaiki, seperti perbaikan pada dermaga pelabuhan dan sistem hidrolik movable bridge pelabuhan. Tapi ini masih uji coba beroperasi, kita hanya membantu,” jelasnya.

Baca Juga :  Penuhi Kebutuhan Sembako Masyarakat Krayan lewat Jembatan Udara

Perihal anggaran renovasi pelabuhan tersebut, Rauf mengaku tidak mengetahui berapa anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat, lantaran tidak ada detail anggaran yang terpajang.

“Selama dalam pengerjaan rehab kami tidak pernah ketemu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), perusahaannya kami tidak ketemu, sehingga kami sulit berkomunikasi,” terangnya.

Terlihat juga di lokasi, kapal Fery sudah mulai beroperasi sesuai jadwal yang turut menjadi penghubung Nunukan Sebatik dan Tarakan sebagai tempat perputaran ekonomi.

Baca Juga :  BPN Nunukan akan Sertifikat 1.400 Bidang Tanah Pelepasan Kawasan Hutan di 3 Kecamatan

“Sebatik itu butuh material seperti besi, semen dan lainnya dari Nunukan. Selain itu orang Sebatik yang mengangkut rumput laut menggunakan kapal Fery untuk dikirim ke pelabuhan Tunon Taka Nunukan,” terangnya. (*)

Reporter : Darmawan

Editor : Yogi Wibawa  

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *