Rakor Lintas Sektor RDTR, Syarwani Paparkan 4 Proyek Besar Bulungan

benuanta.co.id, BULUNGAN – Sejak Ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ditunjuk berkedudukan di Kecamatan Tanjung Selor dan diusulkan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) berbentuk kota. Maka Ibukota Kabupaten Bulungan yang juga berada di Tanjung Selor diusulkan pindah ke Kecamatan Tanjung Palas.

Bupati Bulungan, Syarwani bersama Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala telah melaksanakan rapat koordinasi lintas sektor Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Tanjung Palas di Sheraton Hotel Jakarta bersama jajaran lintas kementerian dan lembaga. Dimana RDTR ini masih dalam bentuk rancangan peraturan bupati.

Dihadapan para hadirin dari kementerian dan lembaga, Bupati Bulungan Syarwani memaparkan RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung Palas tahun 2021 hingga 2041 dan menyampaikan terdapat 4 proyek besar di Bulungan yang akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk.

“Keempat proyek besar ini di antaranya Ibukota Kabupaten Bulungan di Tanjung Palas, Kota Baru Mandiri di Tanjung Selor, KIPI di Tanjung Palas Timur dan Kawasan Food Estate yang delineasinya mencakup Tanjung Selor, Tanjung Palas Tengah dan Tanjung Palas Utara,” ucap Syarwani pada Jumat, 11 Februari 2022.

Kata dia, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan tahun 2021 sampai 2041 menetapkan pusat pelayanan di kawasan Tanjung Palas Hilir dan ditetapkannya Museum Sejarah Kesultanan Bulungan sebagai Cagar Budaya.

“Jadi terkait isu pengembangan kawasan, kebutuhan sarana dan prasana untuk mendukung pengembangan kawasan perkotaan Tanjung Palas 20 tahun ke depan cukup tinggi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, rencana Tanjung Palas menjadi Ibukota Kabupaten Bulungan merupakan isu strategis. Hanya saja dukungan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya masih relatif rendah. Selain itu terdapat kawasan yang memiliki keterbatasan dalam pengembangan lahan serta potensi bencana banjir dan gerakan tanah yang bisa saja terjadi.

“Tetapi Tanjung Palas ini memiliki potensi dan peluang pengembangan di sektor pertanian, pariwisata dan industri,” paparnya.

Syarwani menuturkan, Pemkab Bulungan sudah menyiapkan konsep struktur ruang, konsep pembagian Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) dan arahan pengembangan serta rencana struktur ruang di kawasan Tanjung Palas.

Dimana rencana struktur ruang di Tanjung Palas terdiri dari sistem pengembangan pusat pelayanan, sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi, telekomunikasi, sumber daya air, air minum, persampahan, drainase dan sistem jaringan prasarana lainnya.

“Pada rencana pola ruang terdiri zona lindung meliputi zona badan air, perlindungan setempat, ruang terbuka hijau dan zona cagar budaya,” bebernya.

Kemudian zona budidaya meliputi zona badan jalan, pertanian, pertambangan, pembangkit tenaga listrik, kawasan peruntukan industri, pariwisata, perumahan, sarana pelayanan umum, peruntukan lainnya, perdagangan dan jasa, perkantoran, transportasi serta zona pertahanan dan keamanan.

“Rencana tata ruang Tanjung Palas itu meliputi luas 5.145,97 hektare yang terbagi Desa Teras Nawang, Teras Baru, Gunung Putih, Pejalin dan Antutan serta Kelurahan Tanjung Palas Ulu, Tanjung Palas Tengah dan Tanjung Palas Hilir,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *