benuanta.co.id, NUNUKAN – Hampir setiap tahun Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) tidak pernah luput dari banjir. Meski sering banjir, kebanyakan warga enggan pindah, kecuali warga Desa Lubakan pindah ke dataran tinggi.
Pemangku Adat Tidung Lubakan Muhammad Yunus, mengatakan pada tahun 2007 terjadi banjir besar di Kecamatan Sembakung, merendam rumah warga di Desa Lubakan Lama, begitu pula pada tahun 2008 tqerjadi banjir besar, melihat kondisi sering banjir dan merendam pemukiman warga sehingga masyarakat setempat memikirkan jika berada disitu terus menerus tidak ada akan perubahan akan tetap terendam banjir.
“Kami berpikir kalau terus menerus di Lubakan Lama, tidak ada perubahan yang kami dapatkan, maka kami harus merubah untuk masa depan anak-anak kami, sehingga saya berpikir untuk pindah,” kata Yunus, kepada benuanta.co.id, Sabtu (29/1/2022).
Banjir yang merendam pemukiman Desa Lubakan saat itu selama 23 hari, setelah air surut terjadi longsor. Di desa Lubakan Lama akses jalan juga tidak ada.
Pada tahun 2014 sebagian masyarakat yang berada di Lubakan Lama pindah ke lokasi dataran tinggi yang di Kenal Kanal Lubakan, saat itu baru lima kepala keluarga (KK), yang menjadi kendala saat itu, wilayah Kanal Lubakan yang masih hutan, sehingga pihaknya meminta bantuan kepada perusahaan yang ada Lubakan untuk membuka lahan tempat pemukiman warga.
“Kita meminta bantu ke perusahaan membuka lahan pemukiman, sehingga pindah lah kami secara perlahan, tidak semuanya namun secara satu per satu, hingga akhirnya semuanya pindah di Kanal Lubakan ini,” jelasnya.
Dalam pembangunan rumah warga ini dilakukan secara mandiri tidak ada bantuan dari pemerintah, begtu juga masjid disini dilakukan secara swadaya.
Muhammad Yunus melihat saat ini sebanyak 100 KK di Kanal Lubakan lebih strategis letak wilayahnya daripada Lubakan Lama karena dekat dengan pusat kecamatan, dan bisa dilewati melalui akses darat, sedangkan dulu biasanya jika menggunakan perahu memakan waktu dua jam, sekarang hanya satu jam atau 30 menit sudah sampai di pusat kecamatan.
Tidak hanya itu, listrik pun sudah sampai di Kanal Lubakan, anak-anak sekolah juga bisa turun dari rumah menggunakan sepeda motor, yang menjadi kendala hujan mengakibatkan jalan itu becek tidak bisa dilewati. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli