benuanta.co.id, BULUNGAN – Tenggelamnya Kapal Motor (KM) 21 bernomor lambung GT.34 No.613/II m berwarna putih hijau tidak ada yang tahu akan mengalami insiden buruk. Bahkan pemilik sekaligus nakhoda kapal bernama Widi Jasmika tak mengira kapalnya akan tenggelam.
Pasalnya, setelah lepas tali dari dermaga Kayan VI Tanjung Selor pada pukul 22.00 Wita, perjalanan pun cukup lancar dan tenang. Namun setelah hampir mendekati Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah, tepatnya berada di depan pulau kecil di tengah Sungai Kayan KM 21 menabrak sesuatu.
“Saya berangkat jam 11 malam kejadian tenggelamnya jam 1 malam setelah menabrak. Saya mau atret (mundur) sudah tidak bisa, kapalnya langsung miring ke kanan,” ucap Widi Jasmika pemilik KM 21 kepada benuanta.co.id, Jumat 14 Januari 2022.
Dia mengklaim jika kapalnya tidak bocor, hanya karena miring akhirnya air masuk ke dalam bodi kapal. Terlebih muatannya berupa mobil dan sepeda motor serta beberapa barang lainnya.
“Muatannya itu 2 mobil dan 8 motor kemudian ekspedisi seperti oli dan spare part. Di kapal ini saya bersama anggota ada 4 orang,” sebutnya.
Kata dia, sejak kapalnya mulai tenggelam langsung menghubungi kapal yang lain yang masih ada di Tanjung Selor agar datang membantu. Begitu kedatangan 2 kapal kayu, barang-barang yang bisa langsung di angkat langsung dievakuasi.
“Kami evakuasi barang ini malam itu juga. Hanya 2 mobil ini saja yang belum bisa kami angkat,” jelasnya.
Dia menambahkan, jika keberadaan bangkai kapal yang ada di depan Desa Salimbatu itu tidak pernah ia ketahui. Padahal sudah puluhan tahun membawa kapal rute Tanjung Selor Tarakan. Ia juga mengklaim cuaca cukup baik tidak hujan.
“Memang biasanya saya kalau lewat itu pinggir sungai tapi semalam lewat jalur ini. Kalau soal navigasi kapal masih bagus,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli