benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Proses pencarian ZA pemancing yang tewas diterkam buaya sudah resmi dihentikan pada 27 Desember 2021 lalu. Pihak keluarga ZA sangat menyayangkan opini masyarakat yang menduga ZA bukan tewas di terkam buaya, melainkan tewas akibat pembunuhan.
Hal itu diungkapkan langsung Musyaroh yang merupakan ibu kandung dari ZA.
Baca Juga:
- Pemancing yang Diterkam Buaya Terlihat Mengajar di Pesantren Gaib
- Pemancing Diterkam Buaya Masih Hidup, Ini Penjelasan Keluarga ZA
- ZA Belum Ditemukan, Tengah Malam Ini Keluarga Lakukan Ritual ‘Khusus’
Saat tragedi tewasnya ZA diterkam buaya mulai menyebar, Musyaroh mengaku sering dihubungi oleh sejumlah pihak yang ingin mengetahui fakta sebenarnya dari kejadian yang menimpa ZA.
“Banyak yang hubungi saya. Ada yang mengaku sebagai masyarakat biasa yang hanya sekedar mau tahu dan ada juga orang yang mengaku sebagai wartawan,” kata Musyaroh.
Meski mengaku, sangat terbuka kepada semua pihak terkait kejadian yang menimpa anak pertamanya itu. Namun Musyaroh juga mengaku sangat kecewa karena ada sejumlah oknum yang memanfaatkan keadaan untuk berbohong.
“Anak saya itu intinya murni diterkam buaya atau diterkam hewan buas lainnya dan bukan dibunuh apalagi dibunuh sama temannya sendiri,” pungkasnya.
Menurut Musyaroh, ZA tidak mungkin dibunuh oleh Purawan, mengingat Purawan selama ini sangat akrab dengan keluarga dan merupakan orang yang paling terpukul dengan kematian ZA.
“Kalau dibunuh sangat tidak mungkin kan, oleh karena itu saya sebagai ibu korban meminta tolong kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi palsu tentang anak saya,” tutupnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa