benuanta.co.id, BULUNGAN – Miliki lahan yang luas, Pemerintah Kabupaten Bulungan mencanangkan beberapa wilayahnya menjadi sentra penghasil komoditi ekspor. Salah satunya lada atau merica saat ini menjadi primadona yang dikembangkan petani Bulungan.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan lada menjadi komoditi ekspor andalan di Bulungan, namun dengan angka yang ada Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berupaya untuk melakukan peningkatan kualitas dan kuantitasnya.
“Kemarin sempat dilakukan ekspor lada yang secara serentak dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan Kapolri. Tentunya ini tetap kita melakukan peningkatan ekspor,” ucap Bupati Bulungan Syarwani kepada benuanta.co.id, kemarin.
Pihaknya melihat potensi lada masih menjadi andalan, terlebih Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menetapkan Kabupaten Bulungan menjadi sentra lada mulai tahun 2022 hingga 2024. Tak hanya itu Mentan juga menambahkan satu komoditi lagi yakni pengembangan budidaya dan penanaman kakao.
“Jadi, kita telah diberikan 2 komoditi yang harus dikembangkan yakni budidaya kakao dan lada. Masing-masing 1.000 hektar selama 3 tahun hingga tahun 2024,” ujarnya.
Untuk itu 2 komoditi ini yang akan menjadi target untuk dikejar dan harus menembus pasar ekspor. Kata dia 10 kecamatan di Kabupaten Bulungan akan dicanangkan penanaman kakao dan lada, namun akan dilakukan dengan spoting.
“Kita akan bagi untuk beberapa kecamatan di beberapa desa yang ada yang memang potensi untuk dikembangkan kakao dan lada,” paparnya.
Dirinya pun telah meminta Dinas Pertanian Bulungan untuk memetakan wilayahnya dan akan disampaikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya nanti di pertengahan Januari 2022 ini.
“Lada dan Kakao adalah komoditi yang cocok untuk kita kembangkan di Bulungan. Untuk lada lokasinya memang tersebar ada di Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur dan sebagian di Tanjung Palas Utara serta 3 kecamatan di hulu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli