benuanta.co.id, BULUNGAN – Di Kabupaten Bulungan masih ada desa yang belum teraliri listrik PLN, khususnya sejumlah desa di hulu Sungai Kayan seperti Desa Long Telenjau, Desa Naha Aya, Desa Long Bang dan Long Bang Hilir Kecamatan Peso Hilir.
Demikian juga di Desa Lepak Aru, Long Yin, Long Peleban, Long Lejuh, Long Buang dan Long Pelaah Kecamatan Peso yang belum mendapatkan pasokan listrik PLN.
Kepala Desa Naha Aya Libang Asan menuturkan, selama ini warga desa menikmati listrik secara terbatas yang disiapkan oleh desa berupa mesin genset.
“Kami di Desa Naha Aya ini, listrik menyala mulai jam 6 sore sampai jam 11 malam,” ucap Libang Asan kepada benuanta.co.id, Ahad 2 Januari 2021.
Listrik desa itupun harus melayani sebanyak 293 kepala keluarga (KK), akhir-akhir inipun warga harus bersabar. Karena beban yang harus ditanggung oleh mesin genset terlalu overlap.
Lebih lanjut, Kades Naha Aya memaparkan beban minyaknya berupa solar mulai pukul 18.00 sampai 23.00 Wita bisa menghabiskan sebanyak 100 liter per hari.
“Jadi kewalahan kami membiayainya, sementara swadaya kita hanya Rp 120 ribu per KK dalam sebulan untuk 2 ampere,” jelasnya.
Dia mengatakan PLN pernah menjanjikan untuk desa-desa di Kecamatan Peso Hilir dan Peso akan dilakukan penyaluran listrik. Pasalnya listrik PLN kini telah sampai di Desa Long Tungu ibukota Kecamatan Peso Hilir.
“Informasinya akan disalurkan dari Desa Long Tungu sampai ke Peso. Nah jarak Desa Naha Aya ke Long Tungu itu sekitar 45 kilometer,” sebutnya.
Hanya saja untuk sampai ke Desa Naha Aya tidak semulus yang dibayangkan karena harus melalui perkebunan sawit.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Kaltara Suparje Wardiyono mengatakan untuk Desa Long Telenjau, Long Bang, Lepak Aru, Naha Aya dan Long Lasan. Sudah masuk usulan listrik desa tahun anggaran 2022 sekaligus menghubungkan sistem Unit Layanan Desa (ULD) Long Peso yang kini telah menerangi Desa Muara Pangean, Long Bia, Long Peso, Long Lasan Kecamatan Peso ke sistem Grid Tanjung Selor.
“Semoga anggaran tersebut tahun 2022 disetujui dan pelaksanaannya lancar. Jadi 6 desa di Peso Hilir bisa menyala sekaligus sistem Peso masuk Grid Tanjung Selor,” ucap Suparje.
Dimana nantinya untuk jaringan listrik itu akan melintasi perkebunan sawit. Namun sebelumnya telah dilakukan pembahasan jika pohon sawit atau area perkebunan sawit yang dilewati jaringan akan dibersihkan.
“Nanti akan melintasi kebun sawit PT Inti Sawit Persada (ISP) dan PT Sumber Sawit Utama (SSU). Tak hanya itu, kami sudah mendapat ijin tertulis dari ISP dan SSU. Kami harap semoga lancar dan sukses,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli