benuanta.co.id, NUNUKAN – Rusaknya traffic light atau lampu merah di persimpangan Jalan Ahmad Yani, Jalan Bhayangkara dan Jalan Pasir Putih, hingga kini belum juga diperbaiki. Diketahui sudah setahun lebih traffic light ini sudah tidak berfungsi.
Budiana salah satu warga Nunukan mengatakan tak berfungsinya lampu merah ini membuat pengendara khawatir ketika melintas di tiga titik tersebut.
“Setiap harinya saya harus was-was jika melintas di tiga titik itu, karena lampu lalu lintas mati total,” kata Budiana.
Budiana menyebut kondisi tersebut berpotensi terjadinya laka lantas. Mengingat banyak kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas dengan kecepatan tinggi.
“Jika malam hari meskipun lampu lalu lintas tidak menyala hanya berwarna kuning, kita masih bisa tahu dari lampu motor. Tapi kalau siang hari agak rawan,” ujarnya.
Dia berharap agar pemerintah dapat kembali mengembalikan fungsi lampu merah tersebut. Sebab, meski terlihat sepele namun bisa fatal jika dibiarkan hingga jangka waktu yang cukup lama.
Terpisah, Kasih Perasarana Hubungan Darat, Dishub Nunukan Abdul Mukti menjelaskan, traffic light yang saat ini tidak berfungsi karena alat elektronik disebutnya tergantung akan kondisi waktu, cuaca dan lainnya.
“Kerusakan utamanya itu ada pada baterai dan panel kontrol, untuk menghidupkannya kembali harus diganti satu set,” Kata Abdul Mukti, kepada benuanta.co.id, Kamis (9/12/2021).
Pemeliharaan fasilitas ini juga diperkirakan bisa menelan anggaran setidaknya Rp 200 juta per titik lampu merah yang rusak. Dishub sendiri sebelumnya juga telah mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan untuk dianggarkan setiap tahunnya. Namun karena keterbatasan anggaran, perbaikan lampu merah ini selalu diabaikan.
“Sampai saat ini untuk pemeliharaan belum ada angggarannya maka belum ada perbaikan juga,”jelasnya.
Namun menghindari laka lantas di wilayah tersebut, Dishub Nunukun hanya melakukan secara personal yang bekerja sama dengan Satlantas melakukan pengaturan arus jalan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Yogi Wibawa