benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus tiga anak dengan kepercayaan Saksi Yehuwa di sekolah SDN 051 Tarakan masih menjadi kontroversi. Hal ini langsung menghebohkan seluruh elemen masyarakat yang menuding sekolah melakukan sikap Intoleran terhadap ketiga siswa penganut Saksi Yehuwa tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo menepis kabar tidak sejuk tersebut. Dirinya menjelaskan pihaknya bersama sekolah selalu memberikan solusi-solusi atas masalah yang dihadapi oleh anak.
“Intoleransi nya dimana, itu perlu dipertanyakan, kalau intoleran kita tidak carikan jalan keluar, tapi kan ini kita sudah mau selesaikan sejak dahulu,” tegas dia.
Tajuddin menambahkan, pihaknya selalu menyikapi dengan baik hal-hal yang menyangkut pendidikan anak.
“Cuma kan kami ingin anak itu sekolah dengan baik, mengenyam pendidikan dengan baik. Saya kira itu juga tujuan mereka (orang tua),” sambung dia.
Menurut kacamatanya, terdapat hal yang sengaja ingin dicapai dari persoalan ini. Karena anak-anak yang menganut keyakinan yang sama dapat mengenyam dan melalukan aktifitas pendidikan dengan baik.
“Buktinya Kepala Saksi Yehuwa tidak pernah tidak naik kelas, karena mengikuti apa yang ada di sekolah,” tegas dia.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Tarakan ini juga menuturkan bahwa guru di sekolah tak perlu disalahkan. Karena notabenenya guru harus mengikuti bahan ajar sesuai kurikulum.
“Kalau guru kan menyesuaikannya aja, karena pegawai negeri diberikan batasan mengajar yakni pedoman kurikulum, jadi kalau keluar dari situ (kurikulum) juga takut para guru ini,” tuntasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa