Tarakan – Sanggar Seni Bepakotaka Tarakan mungkin tidak akrab di telinga kita, tetapi wadah budaya ini menyimpan segenap harapan anak muda agar cinta terhadap budayanya.
Sejak 2014 berdiri Bepakotaka sudah mendidik segenap anak muda tarakan agar mempunyai potensi dalam bidang kesenian khusunya budaya Kalimantan.
Pimpinan Sanggar Seni Bepakotaka Tarakan Akbar menyampaikan, melihat banyaknya anak muda tarakan yang sudah lupa terhadap budaya menjadi salah satu motivasi berdirinya sanggar ini. Berkat dukungan dan minat bertambah peserta didiknya, sanggar ini dapat bertahan hingga saat ini.
‘’Kami berupaya menjauhi anak-anak dari narkoba lewat aktivitas kesenian,’’ ujarnya kepada benuanta.co.id, Kamis (04/03/2021).
Saat di temui di tempat latihan, Akbar menyampaikan, arti dari Bepakotaka adalah hadir atas inisiatif sendiri dengan melihat keadaan daerah yang notabene anak mudanya mulai lupa dengan budayanya.
Mulai dari kondisi pemuda tarakan yang mulai menggunakan narkoba hingga keasikan menjalin hubungan, menjadi faktor acuh anak muda kepada budaya.
‘’Saat ini kami latihan dari rumah ke rumah karena belum adanya tempat, tetapi itu tidak menyurutkan semangat kami dalam berkreasi,’’.
Terakhir, ia mengatakan, saat ini Bepakotaka mempunyai total 26 anak didik. 11 para pemusik dan 16 terdiri dari penari. Dan anak didiknya tersebar dari bermacam latar belakang dan disiplin ilmu pendidikan.
Bepakotaka, lanjutnya, juga mempunyai segudang prestasi. Salah satunya pernah menjuari ajang lomba musik yang di selenggarakan Pemprov Kaltara 2020 dan menjadi finalis lomba tari yang di hadiri oleh 34 provinsi di Balikpapan 2018.
Serta tahun 2021 kami berhasil mewakili Kaltara lewat anak didik kami dalam ajang bergengsi Putra Puteri Tari Indonesia yang akan di selenggarakan dalam waktu dekat ini.
‘’Harapan kami, pemerintah dapat fokus dalam meningkatnya minat dan bakat dalam bidang kesenian daerah,’’ tutupnya.(*)
Reporter: Reza Munandar
Editor: Ramli