TARAKAN – Pada November 2020, kota Tarakan mengalami deflasi sebesar -0,05 persen. Tingkat deflasi tertinggi disumbangkan oleh daging ayam ras yang mengalami deflasi sebesar -0,09 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan, Imam Subarmaji menjelaskan, deflasi di Kota Tarakan dipengaruhi oleh penurunan beberapa indeks harga yang cukup signifikan sehingga mengalahkan nilai inflasi.
“Indeks harga menurun pada kelompok rekreasi, olaharaga, dan budaya sebesar -1,61 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,64 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,14 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,10 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar -0,01 persen,” ujarnya kepada benuanta.co.id.
Imam menjelaskan, inflasi di Kota Tarakan dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 0,48 persen, kelompok kesehatan 0,47 pesen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,00 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen.
Pada bulan November 2020 yang memiliki andil dominan terhadap penyumbang deflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,05 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,03 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,02 persen.
Sedangkan kelompok yang memiliki andil dominan terhadap penyumbang inflasi adalah kelompok transportasi sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,00 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,00 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,00 persen.
Sepuluh 10 jenis barang dan jasa penyumbang tertinggi inflasi pada Kota Tarakan bulan November 2020 adalah angkutan udara sebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,06 persen, cabai rawit sebesar 0,05 persen, sawi hijau sebesar 0,03 persen, air kemasan sebesar 0,02 persen, tauge/kecambah sebesar 0,02 persen, obat gosok sebesar 0,01 persen, mangga sebesar 0,01 persen, telur ayam ras adalah 0,01 persen dan kol putih/kubis sebesar 0,01 persen.
Sedangkan Sepuluh 10 jenis barang dan jasa penyumbang tertinggi deflasi adalah daging ayam ras sebesar -0,09 persen, emas perhiasan sebesar 0,05 persen, kacang panjang sebesar -0,04 persen, bayam sebesar -0,04 persen, mainan anak sebesar -0,03 persen, kangkung sebesar -0,02 persen, tarif listrik sebesar -0,02 persen, rempela hati ayam sebesar -0,01 persen, terong sebesar -0,01 persen dan ketang sebesar -0,01 persen.
“Sepanjang tahun 2020 perubahan harga konsumen (inflasi) sangat dipengaruhi oleh dua komoditas yaitu angkutan udara dan daging ayam,” tutupnya.(*)
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor: M. Yanudin