BERAU – Tak lagi dipungkiri bahwa pohon kelapa kaya akan manfaat untuk diolah. Mulai dari akar hingga ujung daun bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan batok kelapa sendiri juga memiliki nilai ekonomis yang menjadi ladang bisnis. Seperti yang dilakukan pejabat Karantina Pertanian Tarakan, saat melakukan sertifikasi terhadap 13 ton batok kelapa untuk memeriksa kelengkapan dokumen serta pemeriksaan fisik agar memastikan batok kelapa tersebut bebas dari OPT, sebelum dikirimkan ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/10/2020).
Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby menyampaikan, batok kepala ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku arang, pengawet makanan alami, hingga kerajinan tangan dan lain-lain.
“Pengeluaran batok kelapa dari Berau ke Surabaya ini adalah yang perdana, pengguna jasa pun sudah menaati aturan dengan melapor kepada kami sebelum melalulintaskan batok kelapa tersebut,” ujar Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby saat dihubungi benuanta.co.id, Jumat (30/10/2020).
Walaupun batok kelapa asal Berau ini baru pertama kali dilalulintaskan ke luar daerah. Akhmad Alfaraby menyebut, pelaku usaha yang melakukan pengiriman ini sangat koperatif untuk melapor ke Karantina.
“Untuk asal pengiriman dari wilayah Kaltara belum ada yang melapor, dan ini masih perdana untuk pengiriman ke Surabaya melalui kami. Pelaku usaha pun sangat koperatif dengan langsung bertanya persyaratan atau prosedur yang harus dijalani kepada kami. Kita berharap kedepannya pelaku usaha asal Kaltara juga bisa melakukan pengiriman seperti ini, yang bisa meningkatkan ekonomi,” tukasnya.(*)
Reporter : Yogi Wibawa
Editor : Ramli