NUNUKAN – Sebagai sektor yang bertanggungjawab pada penyediaan pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nunukan terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya memberikan pelatihan untuk peningkatan produksi dan konsumsi pangan lokal.
Disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi, banyak pangan lokal atau komoditi di Nunukan yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk kuliner dan dapat dipasarkan di masyarakat. Selain bahan yang alami juga tidak menggunakan pengawet. Dalam pelatihan itu juga dihadiri dari ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) sebanyak 7 orang dan 20 peserta dari warga lainnya
Nenurutnya Kelompok Wanita Tani (KWT) perlu dilatih. Di mana selama ini KWT memang menjadi binaan dari Dinas Pertanian. Sehingga ilmunya bertambah dalam membuat suatu produk dan mampu bersaing di pasaran.
“Ini sangat potensi sekali, tinggal bagaimana nantinya mereka menekuninya, dan dapat memasarkan produknya di tempat kuliner, atau kafe, karena kalau bisa kafe yang ada di Nunukan ini diisi produk lokal. Selain aman juga sangat bergizi,” kata Masniadi kepada benuanta.co.id, Jumat (9/10/2020).
Banyaknya produk lokal yang bisa diolah, sehingga tidak perlu lagi mendatangkan dari luar dengan biaya yang tinggi. Pangan lokal sangat mudah didapat dengan harga wajar, di.bawah dari harga-harga produk dari luar.
Langkanya pangan lokal itu tergantung dari permintaan. Jika permintaan tinggi, secara otomatis masyarakat atau petani melihat itu sebagai peluang untuk menanam. “Kalau permintaan tidak banyak, mereka juga menanam tidak banyak. Sehingga terjadilah kekosongan, dan itu diisi dari luar daerah seperti dari Surabaya dan Sulawesi,” Jelasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin